GenPI.co - Belakangan investasi di mata uang kripto memang menggiurkan, khususnya untuk kaum milenial.
Meski, pasar kripto mengalami penurunan, para trader masih saja tetap penasaran untuk investasi di mata uang digital itu.
Nah, bagaimana kiat untuk para trader pemula yang terjun ke aset kripto.
Bhima Yudhistira selaku Directur Center of Economics and Law Studies (Celios) mengatakan untuk memulai investasi kripto untuk pemula dari yang kecil dulu.
"Pertama, harus mempelajari white paper atau dasar pembuatan, kegunaan dan dampak kripto terhadap energi dan lingkungan hidup," ujar Bhima kepada GenPI.co, Sabtu (23/7).
Dia menyebut, white paper merupakan dokumen wajib bagi pemain kripto.
Ekonom muda itu juga mengingatkan untuk tidak meminjam uang hanya untuk berinvestasi di aset yang fluktuasinya tinggi.
"Kecenderungan investor di Indonesia itu herd behavior atau ikut kerumunan, kalau ada yang tren semuanya mau ikut," ungkapnya.
Ada beberapa contoh yang terkait hal itu seperti Desember tahun lalu booming saham.
Selanjutnya, awal tahun ini kripto, kemudian harganya turun dan banyak yang kecewa.
"Padahal tidak semua paham fundamentalnya," tegasnya.
Dia menuturkan tantangan lain yakni ciri investor yang myopic view atau menderita rabun jauh. Yang mana harga aset sedang booming dilihat jangka pendek.
"Contohnya waktu bitcoin crash tahun 2017-2018 sampai nilai turun 80 persen banyak yang tidak mau belajar dari data historis," ungkapnya.
Untuk itu, dia menilai hal tersebut sangat berbahaya, terlebih untuk pemula yang baru pertama mencoba dan langsung memasukkan dana yang besar.
"Itu kebodohan finansial namanya. Tidak ada beda dengan berjudi," ucapnya.
Oleh karena itu, dirinya menyarankan untuk investor pemula menyisihkan secara perlahan dari pendapatan bulanan, dari 10-20 persen kemudian naik bertahap sambil mempelajari risiko nya.
"Lihat juga tanda daftar aset kripto di Bappebti. Pastikan token yang ditawarkan bukan asal-asalan atau fiktif," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News