GenPI.co - Pasar kripto selama sepakan ini malah melaju lesu, walaupun Ethereum masih terpantau kuat memasuki zona hijau.
Sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap terpantau menurun dan masuk ke zona merah pada perdagangan Jumat (12/8).
Misalnya saja, nilai Bitcoin bertengger di harga USD 24.028 atau turun 1,30 persen dalam 24 jam terakhir.
Altcoin lainnya, Ethereum (ETH) masih kuat naik 1,12 persen ke USD 1.901. Binance Coin (BNB), Solana (SOL) dan XRP anjlok lebih dari 0,50 persen.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan market kripto mulai kehabisan bensin, walaupun masih dihujani segudang sentimen positif.
Sejatinya, sentimen makro ekonomi masih bisa menjadi angin segar bagi market kripto, setelah Departemen Ketenagakerjaan AS telah mengumumkan inflasi tahunan AS yang ternyata mengalami penurunan.
"Market tampak mulai goyah. Padahal jika dilihat dari sisi sentimen positif masih banyak yang bisa mendorong laju market ke reli selanjutnya," ujar kata Afid dalam siaran persnya yang diterima GenPI.co, Sabtu (13/8).
Melihat data tersebut, investor bisa optimistis bahwa siklus inflasi tinggi AS sudah mencapai puncaknya.
Sehingga, berharap bank sentral AS, The Fed, mulai bersikap lunak dalam melakukan kebijakan suku bunganya. Namun, rupanya hal tersebut belum mampu membuat gerak laju market kuat naik.
Sementara dari sisi ekosistem, sentimen positif datang dari Ethereum yang Kamis (11/8), mengumumkan telah sukses menginstalasi pembaruan di salah satu jaringan uji cobanya bernama Goerli.
Uji coba ini merupakan testnet paling akhir, sebelum jaringan utama Ethereum mengalami pembaruan bernama The Merge pada September mendatang.
"Meski alami sedikit kenaikan, Ethereum mampu bertahan dan sentimen positif ke depan bisa mendorong harganya," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News