Harga Kripto Ini Hancur Setelah Pemiliknya Ditangkap

15 Agustus 2022 06:14

GenPI.co - Harga kripto Tornado Cash atau TORN hancur setelah pemiliknya ditangkap oleh pihak wewenang Amerika Serikat.

Tornado Cash telah menjadi sorotan setelah pihak berwenang AS memasukkannya ke dalam daftar hitam, melarang semua entitas dan bisnis untuk terlibat.

Tornado Cash adalah solusi privasi terdesentralisasi serta non-kustodian yang dibangun di atas jaringan Ethereum.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Bawa Kabar Baik, Masyarakat Bisa Bernapas Lega

Hal Ini yang tidak terlacaknya jejak transaksi, yang ditujukan untuk para pecinta privasi, namun banyak dimanfaatkan oleh penjahat kripto untuk menyamarkan hasil curian mereka.

Inilah yang menyebabkan layanan ini dilarang oleh pihak berwenang AS, yang telah menjadi sebuah kontroversi karena Tornado Cash bukanlah individu atau bisnis, melainkan sebuah alat layanan.

BACA JUGA:  Timsus Bergerak Ke Magelang Terkait Ferdy Sambo, Kabareskrim Tegas

Berdasarkan laporan Bitcoinist, harga token TORN telah terdepresiasi hebat, lebih dari 24 persen, setelah pengembangnya ditangkap di Belanda.

Bersama dengan sanksi yang diberikan pada layanan tersebut, harga token TORN kian lesu, tanda bahwa investor mulai khawatir layanan menjadi benar-benar tidak dapat digunakan di kemudian hari.

BACA JUGA:  Sepekan, Pasar Kripto Kehabisan Bensin

Bahkan, sejak mencetak ATH di tanggal 13 Februari 2021, harga token telah merosot lebih dari 95 persen.

Departemen Keuangan AS memasukkan Tornado Cash ke dalam daftar hitam, karena diklaim telah digunakan untuk mencuci aset yang diperoleh secara ilegal senilai USD 7 miliar.

Layanan ini juga telah digunakan oleh organisasi peretas asal Korea Utara, terkait serangan siber terhadap kripto. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co