GenPI.co - Pelaksanaan PPKM Darurat di bawah kendali Luhut Binsar Pandjaitan dinilai pro investasi. PPKM Darurat yang dijalankan disebut tak pro masyarakat.
Akademisi politik Hamka memberikan pandangannya soal itu. Permintaan maaf Luhut terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang belum optimal dikritisi pengamat.
Menurut Hamka, selalu ada alasan di tiap langkah yang diambil Luhut, baik kebijakan hingga permintaan maaf kemarin.
“Luhut terkesan sekali sebagai pejabat negara yang pro investasi, terutama dengan China,” ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (21/7).
Hamka mengatakan bahwa hal itu bisa dilihat dari langkah Luhut yang tetap membuka perbatasan Indonesia untuk TKA asal China.
Akademisi itu bahkan menilai kebijakan itu terkesan lebih penting dari menyelamatkan Indonesia dari pandemi covid-19.
“Kebijakannya yang tetap membuka bandara dan pelabuhan untuk TKA China itu jelas bahwa beliau lebih pro investasi dibandingkan nyawa manusia,” katanya.
Hamka juga menilai bahwa kebijakan yang diambil Luhut terkesan aneh dan tidak pro masyarakat Indonesia.
“Kebijakan-kebijakan aneh itu jelas punya skenario tertentu di belakangnya,” ungkap Hamka. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News