Tak Terpengaruh PPKM, Permintaan Sagu di Maluku Tetap Stabil

02 Agustus 2021 14:14

GenPI.co - Permintaan sagu di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku tetap stabil dan tidak terpengaruh dengan pemberlakuan PPKM.

Salah seorang warga Desa Tulehu, Maluku Tengah bernama Deki (42) mengatakan permintaan sagu masih terus berlangsung di sebagian besar wilayah Maluku.

“Tidak terpengaruh PPKM. Untuk pemasanan tetap saja ada, karena sagu sudah menjadi seperti makanan utama bagi sebagian besar warga,” kata pemilik pengolahan sagu ini di Ambon, Senin (2/8).

BACA JUGA:  Perbuatan Polisi Maluku Utara Merusak Citra Polri, Parah, Astaga

Deki mengungkapkan rata-rata yang membuat sagu saat ini merupakan kalangan muda.

“Rata-rata yang membuat sagu adalah anak-anak muda dan caranya masih sama (tradisional) tidak berubah," ucapnya.

BACA JUGA:  Warga di Daerah Maluku Gelar Salat Idul Adha Hari Ini

Menurut Deki, Tulehu merupakan sentra tanaman sagu di Maluku yang mana terdapat empat jenis pohon sagu di daerah ini.

Pengolahan sagu di Tulehu juga masih mempertahankan cara tradisional, membutuhkan tenaga dan waktu yang cukup lama untuk membuatnya.

BACA JUGA:  Kabar Duka, Bupati Seram Maluku Wafat di RS Covid-19

Fadli yang juga seorang pengolah sagu di daerah itu mengatakan permintaan sagu di daerah tersebut paling banyak untuk memenuhi kebutuhan di Kota Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku.

Adapun untuk harga sagu tumang di tingkat pengumpul di Kota Ambon Rp35.000.

Sagu tumang hasil pengolahan secara tradisional komoditas tersebut, berupa sagu yang dibungkus daun.

Sagu tumang dijadikan tepung sagu dan papeda, makanan khas Maluku berupa sagu yang disiram air panas sehingga seperti bubur dengan tekstur yang kenyal.

"Satu sagu tumang di pengumpul Rp35.000 tapi kalau sudah harga eceran bisa dua kali lipatnya," ucapnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co