GenPI.co - Pemkab Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memproyeksi kehilangan pendapatan asli daerah (PAD) dari retrisbusi objek wisata mencapai Rp5 miliar selama PPKM sejak 3 Juli.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan potensi tersebut belum termasuk dari objek wisata yang dikelola oleh masyarakat.
“Dari perhitungan kami, potensi kehilangan PAD sekitar Rp5 miliar,” katanya di Gunungkidul, Minggu (8/8).
Asti mengungkapkan pihaknya mematok target PAD sebesar Rp18 miliar dari sektor wisata selama 2021.
Namun sejak triwulan ketiga, sama sekali belum ada pemasukan karena adanya PPKM, sehingga seluruh objek wisata ditutup sementara.
Asti menyebut karena kondisi ini, pihaknya akan meninjau ulang target PAD sektor pariwisata pada tahun ini.
"Kami akan menurunkan target pendapatan dari Rp18 miliar menjadi Rp13 miliar," tuturnya.
Asti juga mengatakan penutupan objek wisata mengakibatkan perekonomian masyarakat, khususnya pelaku jasa wisata dan pelaku wisata anjlok dan terpuruk selama diberlakukan PPKM.
Ia menyebut, berdasar kajian, pengeluaran belanja wisatawan rata-rata mencapai Rp140 ribu per orang setiap berkunjung ke Gunungkidul.
Namun saat pandemi, pengeluaran turun drastis ke kisaran Rp80 ribu, dengan jumlah wisatawan pada 2020 lalu mencapai sekitar 1,8 juta orang.
"Jadi bisa diperkirakan penurunan pendapatannya seperti apa, ditambah dengan tidak ada pemasukan," ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News