GenPI.co - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono punya pesan kepada para ekonom dan politisi yang memberikan komentar terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia, 7,07 persen.
“Para ekonom, pengamat, politisi yang ngerti ilmu ekonomi jangan nyinyir, ya, kalau ekonomi di Q2-2021 tumbuh 7,07 persen,” kata dia kepada GenPI.co, Minggu (8/8/2021).
Anak buah Prabowo itu memberikan apresiasi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atas pencapaian tersebut.
“Dan ini merupakan capaian dari kerja keras tim ekonomi yang dipimpin Airlangga Hartarto patut kita syukuri dong,” katanya.
Arief menambahkan bahwa dalam ilmu ekonomi tidak ada istilah pertumbuhan ekonomi semu.
“Yang ada, ya, menghitung pertumbuhan ekonomi, ekonomatikanya, ya, kayak gitu,” ucap Arief.
Dia memaparkan penyebab rendahnya PDB Q2, karena adanya kebijakan pemerintah yang harus diambil. Pengambilan kebijakan itu guna untuk menyelamatkan masyarakat dari penularan Covid-19.
“Nah lalu saat Q2-2021 PDB kita bisa meningkat mencapai Rp2.772,8 trilyun harus kita syukuri, walau saat ini memasuki Q3-2021 ada guncangan hebat lagi yang mana penyebaran covid merebak atau naik sehingga harus dilakukan PPKM,” paparnya.
Dia juga menyebut PPKM pasti akan mempengaruhi juga nilai PDB kita di Q3-2021 yang mana perlu diketahui PDB Q3-2020 sebesar Rp2.720,6 yang jadi perbandingan dengan PDBQ3-2020 nanti.
Namun, dengan program program pengelotoran belanja pemerintah yang cukup besar yang meningkatkan konsumsi masyarkat seperti Bantuan Subsidi Upah Buruh, Bansos ,Bantuan UMKM terhadap daerah yang masuk PPKM level 3-4.
“Nah, yang penting saat ini para ekonom, pengamat, dan politisi yang concern dengan perekonomian nasional harusnya jangan bikin panik pasar dan bikin statement yang justru non-produktif, ya,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News