Kurs Rupiah Hari Ini Tembus 14.400/USD, Analis Ungkap Penyebabnya

19 Agustus 2021 15:33

GenPI.co - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan hari ini melemah.

Posisi rupiah pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (19/8/2021), turun 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp 14.402 per dolar AS.

Pergerakan rupiah/dolar AS

BACA JUGA:  Kripto Ngegas! Sepekan Ada yang Alami Kenaikan Harga 190 Persen

19 Agustus: 14.402
18 Agustus: 14.372
16 Agustus: 14.372
13 Agustus: 14.387
12 Agustus: 14.382
10 Agustus:14.382

Ibrahim Assuaibi Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka mengemukakan sejumlah sentimen memengaruhi pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini.

BACA JUGA:  Waskita Karya Luncurkan Warisan Kita, Presdir Sampaikan Maknanya

Pertama, dolar naik ke level tertinggi sembilan bulan terhadap euro dan mata uang Australia dan Selandia Baru.

Pengauatan dolar terjadi di saat sebagian besar pembuat kebijakan Bank Sentral AS (Federal Reserve) sepakat bahwa pengurangan stimulus akan dimulai tahun ini.

BACA JUGA:  Pagi Ladies! Bahagia Banget, Harga Emas Antam Naik Hari ke-2

Dalam risalah pertemuan 27-28 Juli yang dirilis semalam, pejabat Fed melihat potensi untuk mengurangi stimulus pembelian obligasi tahun ini. Yaitu jika ekonomi terus membaik seperti yang diharapkan.

“Pengurangan pembelian utang biasanya positif untuk dolar, karena berarti The Fed tidak akan membanjiri sistem keuangan dengan uang tunai,” kata Analis, Ibrahim dalam risetnya yang diterima GenPI.co, Kamis sore (19/8/2021).

Kedua, merupakan sentimen internal.

“Perlambatan ekonomi semakin terasa akibat kebijakan PPKM yang lebih ketat sejak awal bulan lalu,” ujar Ibrahim.

Dia mengemukakan, walaupun data pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua di 7,07 persen, namun memasuki bulan Juli-Agustus sudah terjadi stagnasi ekonomi.

“Ini bisa dilihat dari aktivitas ekonomi yang lesu, terutama daya beli (konsumsi) masyarakat yang masih lambat,” bebernya.

Sementara itu, ujar dia, Bank Indonesia memperkirakan penjualan ritel pada Juli 2021 mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif 6,2 persen yoy.

“Oleh karena itu, tentu dibutuhkan 'rangsangan' untuk menopang gairah perekonomian nasional yang lesu akibat PPKM,” kata Ibrahim.

Oleh karena itu Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan menahan tingkat suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/BI 7DRR) sebesar 3,5 persen pada Agustus 2021.

Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing tetap 2,75 persen dan 4,25 persen.

Seperti diketahui Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5 persen dalam RDG pada 18-19 Agustus 2021.

Untuk suku bunga deposit facility juga tetap di level 2,75 persen, beserta suku bunga lending facility di 4,25 persen.

"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan sistem keuangan, di tengah perkiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan Bulan Agustus 2021 di Jakarta, Kamis (19/8/2021), dikutip Antara. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co