IHSG Turun dan Tinggalkan Lagi 6.100, Analis Saham Bilang Begini

26 Agustus 2021 16:25

GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini melemah, dan lagi-lagi meninggalkan level psikologis 6.100.

IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (26/8/2021) turun 55,16 atau 0,9 persen 6.058,08.

Gerak IHSG

BACA JUGA:  Transaksi Kripto Memelesat, Jerry Sambuaga Ungkap Ramalannya

26 Agustus: 6.058
25 Agustus: 6.113
24 Agustus: 6.089
23 Agustus: 6.109
20 Agustus: 6.030

Sektor keuangan, industri dasar, infrastruktur, properti, konsumer siklikal, industrials, transportasi, kesehatan bergerak negatif dan mendominasi penurunan IHSG kali ini.

BACA JUGA:  Emak-emak Menangis, Harga Emas Antam Sudah Turun 2 Hari

Investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 274 miliar.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan sejumlah sentimen memengaruhi gerak IHSG hari ini.

BACA JUGA:  Guys! Jackson Hole Mulai Pengaruhi Kurs Rupiah Terhadap Dolar AS

Pertama, pergerakan pasar saham Asia bergerak melemah seiring dengan pengetatan regulasi China untuk industri swasta yang menjadi kekhawatiran investor.

Kedua, Bank of Korea (BOK) mengumumkan keputusan kebijakan terbarunya dengan Korea Selatan menjadi ekonomi utama Asia pertama yang menaikkan suku bunga sejak covid-19 dimulai.

Suku bunga BOK untuk Agustus adalah 0,75 persen, naik 25 bps dari 0,5 persen sebelumnya dan jauh dari ekspektasi.

Hal ini memunculkan kekhawatiran bagi pelaku pasar, terhadap potensi naiknya suku bunga acuan pada Bank Sentral khususnya di Asia.

“(Ketiga) dari dalam negeri, tekanan pada IHSG pada perdagangan hari ini seiring dengan pergerakan mayoritas pasar saham Asia yang didominasi sentimen negatif,” kata Analis Saham, Nico dalam risetnya yang diterima GenPI.co, Kamis sore (26/8/2021).

Sentimen tersebut terkait tapering Bank Sentral Amerika (Fed) dan juga bertambahnya jumlah kasus baru virus corona (covid-19) di Thailand, Korea Selatan dan India.

Keempat, penurunan tax ratio terendah selama 20 tahun terakhir menjadi perhatian pelaku pasar.

Hal ini mengacu pada pertumbuhan rata-rata tax ratio dalam 5 tahun terakhir yang mencapai 5 persen per tahun.

“Tekanan pandemi memberikan peluang terhadap raihan pajak tahun ini yang dinilai belum dapat mencapai target. Hal tersebut memunculkan kekhawatiran terkait pendanaan APBN di tahun 2022 yang berpotensi menghadapi hambatan,” beber Nico.

Berikut saham LQ45 yang yang mendominasi penguatan pada hari ini antara lain ADRO, TKIM, UNTR, PTBA, KLBF. Sedangkan saham-saham yang medominasi penurunan diantaranya SMGR, BRPT, TBIG, MEDC, SMRA.

Sepanjang perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya LUCK, MPOW, TRUK, SMMT, BEBS. Untuk saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya BABP, BBYB, TAMA, HOPE, BACA. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co