GenPI.co - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan hari ini stagnan.
Posisi rupiah pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (23/9/2021) bertahan di Rp 14.242 per dolar AS.
Pergerakan rupiah/dolar AS
23 September: 14.242
22 September: 14.242
21 September: 14.242
17 September: 14.222
16 September: 14.252
Ibrahim Assuaibi, Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka mengemukakan, sejumlah sentimen memengaruhi gerai rupiah terhadap dolar AS pada hari ini.
Pertama, dolar AS menguat mencapai level tertinggi dalam sebulan karena Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) berencana untuk memulai pengurangan asset, dan menaikkan kenaikan suku bunga lebih cepat.
Kedua, China Evergrande Group pada Rabu untuk sementara meredakan kekhawatiran akibat krisis utangnya. Pengembang properti tersebut mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan pembayaran bunga obligasi domestik.
Ketiga, merupakan sentimen internal .
“Pasar merespons positif terhadap pernyataan pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tentang defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga Agustus 2021 mencapai Rp 382,2 triliun atau setara 2,04 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia,” kata Analis Ibrahim dalam risetnya yang diterima GenPI.co, Kamis sore (23/9/2021).
Defisit ini dianggap wajar, karena bersamaan dengan kondisi ekonomi global yang sedang bermasalah akibat pandemi covid-19 yang sampai saat ini masih belum ada kejelasan, kapan pandemi ini berakhir.
Karenanya, rupiah yang sempat melemah 25 poin pada hari ini, akhirnya mampu ditutup stagnan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News