GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (23/9/2021) cerah banget.
IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (23/9/2021) menguat 34,45 poin atau 0,56 persen menjadi 6.142.71.
Gerak IHSG
23 September: 6.142
22 September: 6.108
20 September: 6.076
17 September: 6.133
Sektor energi, teknologi, keuangan bergerak positif dan mendominasi menguatnya IHSG kali ini.
Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 871 miliar.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas sejumlah sentimen memengaruhi gerak IHSG hari ini.
Pertama, pergerakan pasar saham Asia bergerak melanjutkan di jalur menguat, di saat Bank Sentral AS (The Fed) dinilai investor lebih baik dalam memberi sinyak tapering sejak jauh-jauh hari sehingga ini memberikan transparansi.
Kedua, meredanya ketegangan seputar pengembang properti China, Evergrande.
Pengembang properti itu setuju untuk menyelesaikan pembayaran bunga pada obligasi domestik.
“(Ketiga) dari dalam negeri, dukungan sentimen eksternal dan meningkatnya realisasi penerimaan pajak, memberikan katalis positf bagi indeks IHSG,” kata Analis Saham, Nico dalam risetnya yang diterima GenPI.co, Kamis sore (23/9/2021).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, ungkap Nico, menyampaikan realisasi penerimaan pajak hingga akhir Agustus 2021 sebesar Rp 741,3 triliun, atau tumbuh 9,5 persen dibandingkan Agustus 2020.
Realisasi tersebut setara dengan 60,3 persen dari pagu Rp 1.229,59 triliun, dan menunjukkan angka perbaikan seiring dengan penerapan level PPKM yang makin menurun.
Adapun realisiasi tersebut tentunya memberikan kontribusi pada APBN.
Dengan demikian defisit APBN hingga akhir Agustus 2021 mencapai Rp 383,2 triliun. Defisit tersebut setara dengan 2,32 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Hal ini memberikan kondisi keuangan negara berangsur-angsur mengalami perbaikan. Hal ini terlihat dari angka defisit APBN hingga Agustus 2021 yang mengecil dan masih jauh dari batas atas yang ditetapkan dalam UU APBN,” beber Nico.
Dalam postur APBN 2021, Undang-Undang defisit dalam APBN itu 5,7 persen dari PDB.
Berikut saham LQ45 yang yang mendominasi penguatan pada hari ini antara lain WIKA, BBRI, ITMG, PTBA, AKRA. Sedangkan saham-saham yang medominasi penurunan diantaranya SMRA, TBIG, MDKA, ASII, ANTM.
Sepanjang perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya MITI, GPSO, TIRT, ASPI, LMSH. Untuk saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya IPAC, FLMC, BACA, TFAS, ASMI. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News