GenPI.co - Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira menanggapi pelonggaran wisatawan mancanegara ke Bali.
Sebab, menurutnya puncak kedatangan para wisatawan ke Bali bakal terjadi di musim Natal dan pergantian tahun.
"Ini bisa memicu terjadinya harapan pemulihan ekonomi," ujar Bhima kepada GenPI.co, Rabu (20/10).
Dia menambahkan harapan itu sangat besar dan kecil kemungkinan kalau yang dikhawatirkan terjadi penurunan.
"Mungkin kurang dari dua sampai tiga persen di Desember 2021 secara year on year," tambahnya.
Bhima juga membagikan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, kondisi kedatangan wisatawan Agustus 2021 mengalami penurunan 100 persen. Sedangkan, Juli 2021 masih lebih baik.
Namun, jika pembukaan internasional berlangsung sukses, pada 2022 kunjungannya ke Bali akan naik.
"Tingkat hunian kamar sekarang itu 25 persen, artinya 25 persen hotel berbintang terisi," ucapnya.
Hal itu merupakan pertunbuhan yang dinilai positif.
"Efeknya dari pembukaan pariwisata internasional, mulai dari sektor pariwisata, transportasi, akomodasi, dan lainnya berangsur membaik," ungkapnya.
Terutama bagi UMKM yang berada di sekitar destinasi, seperti oleh-oleh, cindera mata, warung kecil lainnya.
Meski di bukanya wisatawan internasional, Bhima juga menghimbau agar pemerintah tegas kepada para pengunjung dalam protokol kesehatan serta vaksinasi dosis dua. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News