GenPI.co - Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) Tomy Tampatty menyoroti soal empat opsi penyelesaian perusahaan pelat merah yang belakangan ramai di publik.
Tommy mengatakan, Komisi VI DPR RI yang sangat powerfull dalam urusan BUMN sudah menyarankan manajemen Garuda untuk memilih opsi satu.
Adapun, opsi satu ialah perusahaan mendapat bantuan likuiditas dari negara untuk menyelesaikan utang.
"Opsi satu Sekarga sangat setuju," kata Tomy kepada GenPI.co, Kamis (28/10).
Namun, Tomy melihat ada keanehan lantaran Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra justru tak setuju dan lebih memilih opsi kedua.
Adapun, opsi kedua ialah penyelesaian melalui restrukturisasi utang secara menyeluruh dengan kreditor, baik di luar pengadilan maupun di dalam pengadilan alias penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Menurutnya, opsi kedua ini membuat Garuda berpotensi dipailitkan vendor atau lessor.
"Padahal, sudah diketahui risikonya, kalau sampai Garuda dipailitkan, habislah," katanya.
Tomy mengatakan, dirut Garuda bahkan sampai berbantahan dengan Komisi VI atas opsi tersebut.
"Itulah yang membuat kami masuk (ke tahap) patut diduga," katanya.
Sayangnya, Tomy tak menjelaskan lebih lanjut apa yang diduga dari kecurigaannya terhadap pilihat dirut Garuda yang justru bisa memunculkan opsi pailit.
Padahal, menurutnya opsi satu sudah jelas itu baik untuk Maskapai Garuda Indonesia .(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News