2 Data Ekonomi Indonesia Jempolan, Kurs Rupiah/USD Menguat

02 November 2021 15:43

GenPI.co -  Kurs rupiah/USD menguat pada penutupan perdagangan hari ini.

Posisi rupiah pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (2/11) menguat 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp 14.250 per dolar AS.

Gerak rupiah (Rp/USD)

BACA JUGA:  Hijau Tanggal 1, Ada 6 Kripto Disebut di November 2021

2 November: 14.250
1 November: 14.275
29 Oktober: 14.168
26 Oktober: 14.172

Ibrahim Assuaibi, Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka mengemukakan sejumlah sentimen memengaruhi pergerakan rupiah pada hari ini.

BACA JUGA:  Catatan Penting Harga Kripto Sepanjang Oktober, Pembunuh Nongol!

Pertama, investor menunggu keputusan Bank Sentral AS (Federal Reserve).

Federal Reserve akan menurunkan keputusan kebijakan terbarunya pada hari Rabu ini.

BACA JUGA:  Selamat Pagi Mama Muda, Harga Emas Antam Naik Banget, Cuannya Wow

Kedua, sentimen internal berupa dua data ekonomi yang jempolan.

“Pasar mencermati data ekonomi yang dirilis positif diantaranya adalah PMI Purchasing manager dan data Inflasi,” kata Anali Ibrahim dalam risetnya yang diterima GenPI.co, Selasa sore (2/11).

Dia mengemukakan, data Indikator aktivitas manufaktur Purchasing Managers Index (PMI) bulan Oktober 2021 mencapai rekor tertinggi sejak survei dimulai pada April 2011.

“PMI Manufaktur konsisten menuju arah pemulihan ekonomi yang terus menguat pada angka 57,2 setelah sebelumnya berada pada 52,2 di bulan September dan di 43,7 pada bulan Agustus,” beber Ibrahim.

Angka tersebut, ujar dia, menggambarkan kondisi usaha yang terus membaik di seluruh sektor manufaktur Indonesia.

“Penurunan kasus covid-19 yang berakibat pada pelonggaran pembatasan aktivitas, disinyalir telah menyebabkan peningkatan aktivitas sektor manufaktur bulan Oktober,” katanya.

Ibrahim mengemukakan, sentimen bisnis secara keseluruhan membaik didorong harapan atas terus memulihnya situasi covid-19.

Untuk itu, harapnya, pemerintah harus terus mempertahankan kerja kerasnya terkait penanganan covid-19 dan vaksinasi agar kasus terus terkendali, terutama dengan adanya libur Natal di depan.

“Kerja sama masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan juga harus terus didorong, untuk mendukung pemulihan sektor manufaktur lebih lanjut,” ujar Ibrahim.

Sementara itu, laju inflasi Oktober tercatat 1,66 persen (yoy), meningkat dari angka September 1,60 persen (yoy).

Angka tersebut seiring mobilitas masyarakat yang meningkat.

Secara bulan ke bulan, terjadi inflasi sebesar 0,12 persen (mtm) sehingga kumulatif mencapai 0,93 persen (ytd).

“Kebijakan pelonggaran PPKM secara bertahap mendorong peningkatan mobilitas masyarakat, baik di daerah maupun antardaerah. Hal ini berdampak pada peningkatan permintaan masyarakat secara umum,” kata Ibrahim. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co