GenPI.co - Direktur Center of Economic and Law Studies atau Celios Bhima Yudhistira mengatakan ekonomi Indonesia sudah mulai pulih.
Hal ini disebutkannya terkait partisipasi Indonesia dalam gelaran internasional Dubai Expo 2020 beberapa waktu lalu.
Pemerintah juga mengungkapkan bahwa Indonesia mendapatkan investasi untuk industri gasifikasi batubara dan turunannya, senilai US$ 15 miliar atau setara Rp 210 triliun dari Dubai.
Bahkan, rencananya Al Khaleej Sugar Co. (AKS) yang merupakan produsen terbesar gula di kawasan Timur Tengah, dan lima besar dunia juga berminat untuk berinvestasi di Indonesia.
"Nah, ini tinggal di follow up saja oleh pemerintah terkait lahan yang dekat dengan bahan baku, infrastruktur, dan pelabuhan," ujar Bhima kepada GenPI.co, Selasa (8/11).
Hal tersebut penting untuk dilakukan, sebab AKS rencananya bakal memasukkan investasi sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28,68 triliun dalam pengembangan etanol di Indonesia.
"Ini menjadi langkah luar biasa, sebab Dubai adalah pasar gula," tegasnya.
Bhima menilai, masih sektor usaha lain yang masih diminati investor, tidak hanya perkebunan dan batubara saja.
Ia menyebutkan ekosistem baterai, sparepart mobil listrik serta pembangunan infrastruktur digital yang bisa menjadi daya tarik bagi para investor.
"Yang menarik yakni pembangunan infrastruktur digital seperti data center, cloud computing dan energi terbarukan," tutur Bhima. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News