GenPI.co - Dapur Solo merupakan restoran makanan khas Jawa yang kini telah memiliki banyak cabang di Jabodetabek.
Siapa sangka, dulunya Dapur Solo hanya berawal dari garasi kecil di rumah sang founder, Swan Kumarga.
Swan memulai bisnis kuliner pada 1988 dengan menjual rujak dan jus buah.
Pelan-pelan, bisnisnya pun berkembang. Naik turun omzet juga sudah dilahapnya.
Hingga kemudian, Dapur Solo berkembang menjadi restoran yang telah bertahan lebih dari 30 tahun.
Swan sendiri tak pernah membayangkan jika usaha yang dimulainya dari garasi kecil itu kini telah menjadi restoran besar.
"Saya sebelumnya enggak pernah mimpi punya restoran," kata Swan di outlet Dapur Solo di Jakbar, Senin (20/12).
Namun, pada 2016 Swan mengatakan bahwa pihaknya diajak oleh PT Eatwell untuk bekerja sama dan memperluas Dapur Solo.
Swan yang kini berusia 57 tahun pun tertarik dengan ajakan tersebut.
Dirinya yang tengah memasuki usia pensiun pun memutuskan agar Dapur Solo tetap berkembang bersama PT Eatwell.
Meski bisnisnya sudah berkembang pesat, misinya dari dulu sampai sekarang masih sama.
Swan ingin agar Dapur Solo terus melestarikan masakan-masakan nusantara, khususnya Jawa.
"Ini yang saya sangat bersyukur. Di saat saya sudah pensiun, ada penerus walau bukan dari garis keturunan saya, ini tetap partner bisnis," ujarnya.
Selain itu, Swan juga mengatakan bahwa dirinya telah bermitra dengan para UMKM dan petani lokal.
Bahkan, semua bahan dari Dapur Solo juga berasal dari petani-petani lokal. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News