Dolar AS Jatuh Gara-gara Data Pekerjaan Meleset dari Ekspektasi

08 Januari 2022 09:44

GenPI.co - Dolar AS jatuh pada akhir perdagangan, Jumat/Sabtu pagi WIB (8/1).

Jatuhnya dolar disebabkan data pekerjaan AS bulan Desember meleset dari ekspektasi.

Meski begitu, ini dipandang cukup kuat untuk mempertahankan jalur pengetatan The Fed.

BACA JUGA:  Dolar AS Sedikit Melemah, Penyebabnya The Fed?

Indeks dolar turun 0,546 persen pada 95,734. Nilai tersebut merupakan penurunan terbesar sejak 26 November 2021 lalu.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan data penggajian non-pertanian naik 199.000 bulan lalu. Data jauh di bawah perkiraan 400.000.

BACA JUGA:  Risalah The Fed yang Lebih Hawkish Bikin Dolar AS Menguat

Euro naik 0,62 persen menjadi 1,1361 dolar AS. Yen Jepang menguat 0,22 persen versus greenback di 115,59 per dolar AS.

Yen menerima pukulan terberat, sementara greenback menguat baru-baru ini. Dolar AS mencapai level tertinggi lima tahun versus yen di awal pekan ini.

BACA JUGA:  Sedikit Turun, Cadangan Devisa Desember 2021 144,9 Miliar Dolar

Pound sterling bersiap untuk kenaikan minggu ketiga berturut-turut terhadap dolar AS. Pound sterling terakhir diperdagangkan pada 1,3592 dolar AS. Nilainya naik 0,47 persen.

Terlepas dari penyebaran Covid-19 varian Omicron, investor semakin melihat kenaikan tersebut sebagai tindakan bank-bank sentral yang lebih agresif.

Di pasar uang kripto, bitcoin turun 2,96 persen menjadi 41.822,60 dolar AS setelah mencapai level terendah 40.600 dolar AS.

Sedangkan, ethereum turun 6,27 persen menjadi 3.194,51 dolar AS. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Novianti Siswandini

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co