GenPI.co - Pemberlakuan penurunan harga minyak goreng oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membuat heboh masyarakat, khususnya ibu-ibu alias emak-emak.
Pasalnya, penurunan harga tersebut membuat ibu rumah tangga berbondong-bondong memburu minyak goreng dengan harga standar.
Seperti diketahui, sejak Rabu (19/1) Menteri Lutfi memberlakukan minyak goreng satu harga menjadi Rp 14 ribu per liter.
Hal tersebut lantas membuat para pegawai toko minimarket kerepotan.
Salah satunya, yakni Ignatius Roy Kurnianto, pegawai Alfamart di Ruko The Icon, Sampora, Tangerang Banten.
"Kebanyakan ibu-ibu. Walaupun di toko sudah diterapkan satu orang hanya boleh beli satu, tapi kami kira ada pula yang membawa keluarga," ujar Roy kepada GenPI.co, Sabtu (22/1).
Roy mengaku kesulitan saat menangani ibu-ibu yang membuat tokonya penuh sesak. Bahkan, saking repotnya, membuat dirinya tidak bisa memantau berapa liter yang sudah terjual.
"Waluapun sudah dibilang satu orang satu. Tapi sepertinya banyak juga sih yang ambil 5. Mereka biasanya datang satu keluarga dan enggak mengaku satu sama lain," jelasnya.
Menurut Roy, pihaknya tidak bisa bertanya dan mengecek satu persatu orang yang sedang berbelanja minyak goreng di tokonya.
"Ya, kami juga enggak tahu harus bagaimana. Kami juga enggak berhak soalnya untuk tanya orang ini satu keluarga atau enggak, soalnya kami enggak minta KTP. Kan enggak sopan juga kalau begitu," ucapnya.
"Ya sudah, mau bagaimana lagi. Mungkin karena emang pengin banget dan butuh minyak goreng. Mumpung harganya turun," ujar Roy.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News