Pedagang Tempe Curhat, Pemerintah Mohon Dengar

21 Februari 2022 21:42

GenPI.co - Pedagang tempe di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Putra Rachman mengaku tidak berjualan produk olahan kedelai sejak hari ini, Senin (21/2).

Sebab, dirinya tidak lagi mendapatkan tahu dan tempe dari para produsen yang biasa memasok.

Putra mengatakan dirinya biasanya mendapatkan tahu dan tempe sebelum berjualan pada pagi hari.

BACA JUGA:  Harga Kedelai Meroket, Pedagang Tempe Terpaksa Kecilkan Ukuran

“Minimal subuh. Karena kedelainya naik, jadi nggak bisa dapat produk," ungkap Putra kepada GenPI.co, Senin (21/2).

Putra pun mau tidak mau tak berjualan produk olahan kedelai, termasuk tempe dan tahu.

BACA JUGA:  Sinyal Bahaya dari Lebak, Tahu Tempe Terancam Hilang di Banten

Sebab, dia harus mengeluarkan uang lebih banyak apabila berjualan tahu dan tempe. Sebab, harga kedelai naik.

"Sebenarnya saya nggak ingin ikutan mogok. Akan tetapi, kalau nggak berbarengan dengan yang lain, harus ada modalnya dan harganya mahal," ungkap Putra.

BACA JUGA:  Pedagang Tempe di Jabodetabek Mogok Jualan Selama 3 Hari, Waduh

Dia menjelaskan para pembeli sudah berdatangan ke warungnya sejak pagi hari.

Namun, para pembeli tidak bisa mendapatkan tempe dan tahu karena tak ada satu pun pedagang yang berjualan.

"Kalau yang cari, sih, banyak, apalagi mereka yang punya usaha warung makan," jelas Putra. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Asahi Asry Larasati

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co