GenPI.co - Pedagang tempe di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Putra Rachman mengaku tidak berjualan produk olahan kedelai sejak hari ini, Senin (21/2).
Sebab, dirinya tidak lagi mendapatkan tahu dan tempe dari para produsen yang biasa memasok.
Putra mengatakan dirinya biasanya mendapatkan tahu dan tempe sebelum berjualan pada pagi hari.
“Minimal subuh. Karena kedelainya naik, jadi nggak bisa dapat produk," ungkap Putra kepada GenPI.co, Senin (21/2).
Putra pun mau tidak mau tak berjualan produk olahan kedelai, termasuk tempe dan tahu.
Sebab, dia harus mengeluarkan uang lebih banyak apabila berjualan tahu dan tempe. Sebab, harga kedelai naik.
"Sebenarnya saya nggak ingin ikutan mogok. Akan tetapi, kalau nggak berbarengan dengan yang lain, harus ada modalnya dan harganya mahal," ungkap Putra.
Dia menjelaskan para pembeli sudah berdatangan ke warungnya sejak pagi hari.
Namun, para pembeli tidak bisa mendapatkan tempe dan tahu karena tak ada satu pun pedagang yang berjualan.
"Kalau yang cari, sih, banyak, apalagi mereka yang punya usaha warung makan," jelas Putra. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News