Tak Mau Harga Mi Instan Meroket? RI Harus Amankan Harga Gandum

28 Februari 2022 20:44

GenPI.co - Perang Rusia-Ukraina telah membuat berbagai gejolak mulai dari pasar keuangan hingga harga komoditas.

Direktur center of economics and law studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan perang kedua negara tersebut akan mengerek harga gandum di pasar global.

Pasalnya, Ukraina menjadi salah satu negara produsen utama gandum dan mengekspor dalam jumlah besar komoditasnya ke berbagai negara.

BACA JUGA:  Ini Kehebatan Senjata Nuklir Rusia, Mengerikan!

Oleh karena itu, pemerintah diminta memerhatikan kondisi tersebut jika tak mau stok gandum dalam negeri bergejolak.

Bhima meminta Kementerian Perdagangan untuk memfasilitasi para importir gandum.

BACA JUGA:  Rusia Berupaya Keras untuk Menjatuhkan Presiden Ukraina

"Ini diperlukan untuk mengamankan harga," ujar Bhima kepada GenPI.co, Senin (28/2).

Selain itu, Bhima menilai harga gandum yang mahal bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mencari bahan alternatif yang tersedia di dalam negeri.

BACA JUGA:  Buat Geram Negara Barat, Ekonomi Rusia Bakal Terguncang

"Jadi, bahan dasar selain gandum yang diproduksi dalam negeri ini bisa mengambil peran untuk mengisi kekosongan akibat naiknya harga," ucapnya.

Dia mengatakan Indonesia memiliki berbagai sumber daya yang begitu melimpah sehingga sangat mudah menemukan bahan baku pengganti gandum.

Dengan mencari bahan baku alternatif pengganti gandum, maka ketergantungan impor secara bertahap bisa berkurang.

"Supaya produktivitas pangan lokal yang lebih meningkat dan lagi lebih dominan," tuturnya.

Bhima menjelaskan dengan meningkatkan alternatif bahan baku pengganti gandum menjadi salah satu kesempatan untuk mengedukasi konsumen.

"Karena ketergantungan impor itu tak selamanya menguntungkan bagi perekonomian nasional," katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co