GenPI.co - Daging sapi yang langka akibat aksi mogok para penjualnya berimbas pula pada pengusaha bakso.
Salah satu yang mengaku kerepotan dengan kondisi ini adalah Saipul Anwar.
Pemilik usaha Bakso Dongkrak ini mengaku kebingungan mencari bahan baku utama dagangannya.
Seperti diketahui, sejak Senin (28/2) para penjual daging sapi melakukan mogok kerja lantaran adanya kenaikan harga komoditas ini.
Adapun aksi mogok massal tersebut dilakukan karena harga daging sapi yang semula berkisar Rp.120 ribu naik menjadi Rp.140 ribu.
Di tengah kondoso itu, Saipul mengaku tetap akan berangkat ke Pasar Serpong, Pasar Modern BSD, dan Pasar Ciputat untuk mengecek ketersediaan daging sapi.
“Saya itu biasanya nyetok. Jadi kalau beli daging 5 hari sekali. Pagi ini saya harusnya beli daging lagi ke pasar, tapi nggak tahu juga ada apa nggak,” ujarnya kepada GenPI.co, Selasa (1/3).
Menurut Saipul, 5 hari yang lalu dirinya mendapatkan harga daging yang lumayan tinggi, yakni Rp.140 ribu.
Namun tetap membelinya lantaran sangat membutuhkan sebagai bahan baku bakso.
“Kalo daging harganya segini terus, tukang daging juga nggak akan jualan sampai seminggu kabarnya. Saya diberitahu oleh tukang daging langganan saya,” ucapnya.
Dirinya juga telah bersiap-siap untuk libur apabila penjual daging sapi tidak ada yang ingin memberikan pasokan bahan utama bakso kepadanya.
Sebab, pria yang kesehariannya yang berjualan di Rawa Mekar Jawa, BSD, Tangerang Selatan ini mengaku tak memiliki stok daging lagi..
“Ya, kalau besok masih nggak ada juga mungkin saya libur dulu. Sekarang tinggal sisa 3 buah bakso yang besar, jadi nggak mungkin jualan kalau cuma segitu,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News