GenPI.co - Para pedagang daging sapi khawatir gizi masyarakat tak bisa terpenuhi jika harga komoditas terus naik.
Sebab, kenaikan harga daging sapi membuat pembeli terus menurunkan jumlah pembelian.
Selain itu, kenaikan harga daging sapi juga bersamaan dengan komoditas lain, seperti tempe tahu dan minyak goreng.
"Biasanya mereka bisa beli daging sapi setengah kilo, kini hanya bisa membeli sebanyak seperempat kilo saja," ujar M Salimin, pedagang daging sapi di Pasar Pucung, Kota Depok, Jawa Barat, kepada GenPI.co, Sabtu (5/3).
Salim menilai satu keluarga berjumlah lima orang tidak akan cukup jika hanya mengonsumsi daging sapi sebanyak seperempat kilogram.
Tak hanya dari segi kuantitas, kualitas asupan nutrisi dari daging sapi bisa terserap secara maksimal.
"Daging seperempat kilogram untuk lima orang tentu harus dipotong sangat kecil agar semua bisa dapat makan. Kalau potongannya sekecil itu, kadar nutrisinya pasti juga kecil," paparnya.
Salim mengaku sebenarnya tidak tega menaikkan harga daging sapi yang dijualnya.
"Namun, mau tak mau saya menaikkan harga, karena harga dari tempat pemotongan hewan (TPH) juga sudah naik," ungkapnya.
Salim pun mengaku tidak percaya stok daging sapi kosong karena TPH memotong sapi setiap hari.
"Entah dari mana akar masalah dari kenaikan harga daging sapi ini," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News