Astaga! Utang Luar Negeri RI Awal Tahun Tembus USD 413,6 Miliar

15 Maret 2022 11:54

GenPI.co - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2022 mencapai USD 413,6 miliar.

Jumlah utang tersebut turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar USD 415,3 miliar.

"Penurunan terjadi baik pada posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Selasa (15/3).

BACA JUGA:  Ramalan 3 Zodiak Bikin Bahagia, Rezeki Melimpah Bisa Bayar Utang

Erwin memerinci secara tahunan posisi ULN Januari 2022 terkontraksi 1,7 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,4 persen (yoy).

Dia membeberkan penurunan terjadi seiring beberapa seri SBN yang jatuh tempo pada Januari 2022, termasuk SBN dalam denominasi dolar AS.

BACA JUGA:  Imbas Perang Rusia-Ukraina, Utang Indonesia Disebut Alami Tekanan

Dari sisi pinjaman, secara neto penurunan terjadi pada pinjaman bilateral, seiring adanya pelunasan pinjaman untuk pembiayaan beberapa proyek infrastruktur.

"Pemerintah tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel," ujarnya.

BACA JUGA:  Rezeki Melimpah 3 Zodiak Hari Ini, Bisa Bayar Utang atau Cicilan

Dia mengatakan penarikan ULN yang dilakukan pada Januari 2022 tetap diarahkan untuk pembiayaan sektor produktif serta diupayakan turut mendukung penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Dukungan ULN Pemerintah dalam memenuhi pembiayaan sektor produktif dan kebutuhan belanja prioritas antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,5 persen dari total ULN Pemerintah).

Selanjutnya, sektor jasa pendidikan (16,5 persen), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,1 persen), sektor konstruksi (14,2 persen), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (11,8p ersen).

"Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali jika dilihat dari sisi risiko refinancing jangka pendek, mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN Pemerintah," ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ranto Rajagukguk

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co