GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menyoroti kebijakan penghapusan HET (harga eceran tertinggi) minyak goreng, yang mana malah membuat harganya melambung tinggi.
Fernando mengatakan, kebijakan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menghapus HET harga minyak goreng sangat merugikan masyarakat.
"Makin jelas memang Lutfi tidak mampu bekerja untuk kepentingan masyarakat," kata Fernando kepada GenPI.co, Kamis (17/3).
Fernando mengatakan, penghapusan HET minyak goreng oleh Luthfi makin memperkuat dugaan kecondongannya ke pengusaha, alih-alih ke masyarakat.
"Patut diduga kelangkaan minyak goreng selama ini di pasaran karena memang permainan untuk menaikkan harga minyak goreng," katanya.
Pengamat ini mempertanyakan banyak hal.
Misalnya, saat masih ada HET minyak goreng, yang terjadi di pasar ialah kelangkaan.
Namun, Fernando menyebut begitu HET dicabut, minyak goreng langsung dapat dengan mudah ditemui di pasaran.
"Saya melihat hanya akal-akalan pengusaha saja untuk menaikkan harga minyak goreng," katanya.
Fernando mengatakan, kalau memang Presiden Jokowi berpihak pada masyarakat, orang nomor satu di Indonesia ini harus segera memecat Muhammad Lutfi dari kabinetnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News