Harga Sawit Ambrol Setelah China Lockdown Shanghai

28 Maret 2022 16:24

GenPI.co - Harga sawit atau crude palm oil (CPO) merosot pada Senin (28/3) seiring anjloknya banderol minyak mentah.

Penurunan minyak mentah diketahui lantaran kebijakan China yang menerapkan lockdown di pusat keuangannya, Shanghai.

Kontrak minyak sawit berjangka untuk pengiriman Juni di Bursa Malaysia Derivatives turun MYR 37 atau 0,61 persen menjadi MYR 5.990 atau USD 1.422 per ton.

BACA JUGA:  Lewat Peremajaan Sawit, Pemerintah Dukung Petani Swadaya

Otoritas China melakukan lockdown dua tahap di Shanghai yang mana total penduduknya 26 juta jiwa.

Dalam lockdown tersebut, China menutup jembatan, terowongan dan membatasi lalu lintas jalan raya demi menahan lonjakan kasus covid-19.

BACA JUGA:  Industri Sawit Nasional Masih Hadapi Masalah, BPDPKS Bongkar Ini

Dengan penurunan harga minyak mentah, CPO menjadi pilihan yang kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.

Pasokan kedelai yang terbatas di Amerika Serikat (AS) serta hambatan stok minyak bunga matahari akan mendukung harga sawit.

BACA JUGA:  Airlangga Sebut Ekspor Kelapa Sawit Indonesia Capai USD 32 Miliar

Namun, kepala penelitian pialang minyak nabati yang berbasis di Mumbai, Sunvin Group, Anilkumar Bagani menuturkan harga komoditas yang tinggi membatasi daya beli secara global.

Ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-25 Maret turun 5 persen menjadi 1,03 juta ton dari periode yang sama pada Februari.

Dewan minyak sawit Malaysia (MPOC) mengubah prospek harga sawit 2022 menjadi rata-rata MYR 4.250 atau USD 1.008 per ton. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ranto Rajagukguk

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co