GenPI.co - Kementerian perindustrian (Kemenperin) mencatat purchasing managers index (PMI) manufaktur Indonesia periode Maret mencapai 51,3.
Realisasi itu naik dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 51,2. Peringkat PMI di atas 50 menandakan sektor industri masih ekspansif.
Juru bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif menuturkan realisasi PMI ini melampaui Korea Selatan (Korsel) dan Rusia.
"Kami terus terus menjaga dan memacu agar sektor industri dapat berproduksi dengan baik," katanya, Jumat (1/4).
Dia memerinci PMI manufaktur Korsel tercatat 51,2, Malaysia 49,6, China 48,1, Rusia 44,1 serta di atas rata-rata ASEAN 50,8.
Data S&P Global menunjukkan, PMI manufaktur Indonesia yang meningkat karena mulai memelesatnya produksi dan pesanan baru.
Tak hanya itu, kondisi bisnis di seluruh sektor manufaktur selama tujuh bulan berturut-turut makin membaik.
Dia memastikan Kemenperin terus proaktif dalam menjamin pasokan dan distribusi bahan baku untuk industri sehingga produk akhir sampai ke masyarakat.
"Pemerintah menjaga stabilitas harga dan ketersediaan produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Oleh karena itu, sektor industri manufaktur diharapkan terus meningkatkan produktivitasnya dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News