GenPI.co - Direktur center of economics and law studies (Celios) Bhima Yudhistira blak-blakan memprediksi jumlah masyarakat miskin di Indonesia bakal bertambah.
Hal itu menurut Bhima Yudhistira disebabkan harga bahan pokok yang terus meroket.
"Energi dan tarif PPN juga naik dan perilaku konsumen langsung berubah," jelas Bhima Yudhistira kepada GenPI.co, Jumat (1/4).
Menurut Bhima Yudhistira, kenaikan tersebut dinilai sangat berpengaruh terutama di kelas menengah.
"Jumlahnya saja mencapai 115 juta orang, mereka yang menengah bisa turun kelas jadi orang miskin baru," ungkapnya.
Menurut ekonom muda itu, mereka terpaksa akan mengubah gaya hidup.
"Seperti penghematan secara ekstrem dengan menunda belanja, memutuskan untuk tidak mudik juga yang disebabkan karena BBM," tuturnya.
Indeks kepercayaan konsumen juga diperkirakan tergerus, terutama pasca lebaran.
"Kalau sebelum lebaran masih terbantu dengan THR, tetapi setelahnya daya beli bisa makin merosot," ungkapnya.
Selain itu, penerapan kenaikan tarif PPN menjadi 11 persen akan menahan laju pemulihan ekonomi sepanjang 2022.
"Ini dimanfaatkan pedagang untuk menyesuaikan harga dihampir seluruh barang," jelas Bhima Yudhistira.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News