Harga Pertamax Naik, Ekonom: Masyarakat Migrasi ke Pertalite

04 April 2022 13:45

GenPI.co - Direktur center of economic (Celios) Bhima Yudhistira angkat bicara terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax. 

Seperti diketahui, pemerintah resmi menaikkan harga pertamax menjadi Rp 12.500 per liter mulai 1 April 2022.

Bhima, sapaan akrabnya mengatakan, kenaikan pertamax berpotensi membuat masyarakat beralih menggunakan BBM bersubsidi.

BACA JUGA:  Masyarakat Ngawi Teriak Ada Penimbun Pertamax, Dijual Usai Naik

"Jadi, kelas menengah yang biasa menggunakan pertamax akan turun kelas ke pertalite," ujar Bhima kepada GenPI.co, Senin (4/4). 

Bhima menjelaskan bahwa migrasi tersebut bisa menimbulkan gangguan pada pasokan pertalite. 

BACA JUGA:  Meski Harga Pertamax Naik, Pertashop Milik Pertamina Tetap Ludes

Hal itu kata Bhima akan berujung pada kelangkaan pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)

"Kalau masyarakat migrasi ke pertalite dan antre panjang, berarti tandanya daya beli turun," jelasnya.

BACA JUGA:  PKS Desak Pemerintah Revisi Kenaikan Harga Pertamax

Bhima menilai pemerintah belum siap menambah alokasi subsidi pertalite jika lonjakan konsumsi terjadi.

Di sisi lain, Bhima menilai bahwa kenaikan harga Pertamax masih bisa ditahan. 

“Saat harga minyak turun di kisaran 20 USD per barel pada 2020, tetapi harga pertamax tidak diturunkan," jelasnya. 

Pertamina bahkan tercatat membukukan untung sebesar Rp 15,3 triliun pada periode yang sama.

"Artinya, kompensasi masyarakat membayar pertamax saat itu bisa digunakan untuk menahan selisih harga keekonomian dan harga jual Rp 9.000 per liter," jelasnya.

Dia menambahkan, jika cash flow Pertamina merasa tertekan, bisa meminta dana kompensasi dan pembayaran piutang ke APBN. 

"Pemerintah tengah mendapatkan wind fall kenaikan penerimaan negara dari ekspor komoditas, khususnya batu bara dan sawit," kata Bhima. 

Dana tersebut kata Bhima bisa dialihkan untuk menahan kenaikan BBM. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co