GenPI.co - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada akhir perdagangan Rabu (13/4) waktu setempat.
Tekanan tersebut seiring penguatan euro dan pound Inggris.
Dilansir dari Xinhua, Kamis (14/4), indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,42 persen menjadi 99,8750.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi USD 1,0889 dari USD 1,0834 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD 1,3110 dari USD 1,3007 pada sesi sebelumnya.
Dolar Australia turun menjadi USD 0,7447 dari USD 0,7461.
Dolar AS dibeli 125,60 yen Jepang, lebih tinggi dari 125,28 yen Jepang pada sesi sebelumnya.
Dolar AS naik menjadi 0,9341 franc Swiss dari 0,9320 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2568 dolar Kanada dari 1,2634 dolar Kanada.
Pelaku pasar akan melihat pertemuan kebijakan utama dari Bank Sentral Eropa pada Kamis (14/4).
Sementara itu, data yang dirilis Selasa (12/4) menunjukkan inflasi AS melonjak ke level tertinggi baru empat dekade pada Maret.
Hal ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuan secara agresif dalam beberapa bulan mendatang.
"Seperti yang terlihat jelas bahwa Fed akan mengambil tindakan tegas terhadap risiko inflasi," Antje Praefcke, analis di Commerzbank Research, mengatakan dalam sebuah catatan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News