GenPI.co - Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi menerapkan sejumlah strategi dalam rekayasa lalu lintas untuk periode angkutan mudik Lebaran 2022.
"Sudah disampaikan kita ada tiga macam skenario. bisa dilakukan mulai tanggal 28 (April) atau juga bisa tanggal 25," kata Budi Karya, Jumat (15/4).
Dia menuturkan tiga rekayasa lalu lintas itu, yakni contra flow, one way dan penerapan ganjil genap di jalan tol.
Dalam arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, dia akan fokus di sektor darat yang menjadi titik krusial mobilitas kendaraan.
Survei Batlibanghub menunjukkan, sekitar 47 persen dari 85,5 juta yang akan mudik memakai jalur darat, baik kendaraan pribadi ataupun angkutan darat.
Budi Karya juga menyoroti sejumlah daerah yang memerlukan rekayasa lalu lintas untuk memecah kepadatan lalu lintas.
"Kita akui bahwa Cipali atau dari Jakarta menuju Semarang daerah paling rawan sehingga perlu rekayasa lalu lintas," ujarnya.
Dia mengajak seluruh pihak yang terlibat untuk mencari formula yang tepat dalam rekayasa lalu lintas pada mudik Labaran tahun ini.
Setelahnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan simulasi sedemikian rupa sehingga rekayasa yang diterapkan sesuai dengan kondisi lapangan.
"Bisa saja bukan hanya masyarakat yang mudik melakukan perjalanan tapi yang berwisata juga," ucapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News