RI Larang Ekspor Minyak Goreng, Harga Sawit Makin Mendidih

28 April 2022 11:14

GenPI.co - Harga sawit atau crude palm oil (CPO) melonjak ke level tertinggi tujuh pekan pada Rabu (27/4).

Kenaikan itu seiring kekhawatiran eksportir dari Indonesia tidak segera mengeluarkan produk mereka.

Hal ini menyusul larangan ekspor minyak goreng yang sudah mulai berlaku.

BACA JUGA:  Stok AS Mulai Melonjak, Harga Minyak Naik Tipis

Kontrakm inyak sawit untuk pengiriman Juli di Bursa Malaysia Derivatitves Exchange naik MYR 601 atau 9,39 persen menjadi MYR 7.001 (USD 1.606,47) per ton.

Indonesia akan melarang ekspor olein sawit yang dimurnikan, diputihkan dan dihilangkan baunya mulai 28 April 2022.

BACA JUGA:  Larangan Ekspor Minyak Goreng Demi Kebutuhan Warga, Kata Jokowi

Hal itu berlaku sampai harga minyak goreng turun menjadi Rp 14.000 perliter.

"Larangan itu diberlakukan dalam waktu yang sangat singkat dan mereka tidak dapat mengatur logistik," kata kepala penilitian dari broker minyak nabati yang berbasis di Mumbai, Sunvin Group Anilkumar Bagani.

BACA JUGA:  Jokowi Beber Alasan Pemerintah Larang Ekspor Minyak Goreng

Kontrak soyoil teraktif Dalian naik 3,18 persen, sementara kontrak minyak sawitnya melonjak 4,65 persen.

Harga kedelai di Chicago Board of Trade menguat 3,88 persen.

Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak mentah dunia.

Pasalnya, kedua komoditas itu bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ranto Rajagukguk

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co