Airlangga: UMKM Tangguh Menjadi Penyokong Perekonomian Nasional

12 Mei 2022 17:40

GenPI.co - Di tengah kondisi dunia yang sedang tidak kondusif, Indonesia memiliki kesempatan mendemonstrasikan kepemimpinan dalam arena global melalui Presidensi G20 di Bali.

Indonesia juga sudah ditunjuk oleh PBB sebagai co-chair of the Global Crisis Response Group, untuk membantu mengatasi kondisi saat ini.

Dengan mengangkat tema “Recover Together Recover Stronger”, Presidensi G20 Indonesia penting dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi yang lebih kuat, tahan uji, dan siap menghadapi krisis atau tantangan di masa depan.

BACA JUGA:  Pelantikan Pj Gubernur Papua Barat Tegang, Massa Blokade Jalan

“G20 harus mampu menjembatani kepentingan negara berkembang dan negara maju . Tentu saja, kepentingan nasional untuk pemulihan ekonomi yang inklusif, berdaya tahan, dan berkelanjutan,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Tempo-BNI The Bilateral Forum 2022, Kamis (12/5).

Menurut Airlangga, Pemerintah Indonesia sudah berada dalam jalur yang tepat dalam Penanganan Covid-19 yang lebih baik telah membangkitkan aktivitas ekonomi domestik.

BACA JUGA:  Airlangga dan 3 Gubernur Dorong Percepatan Pembangunan Ekonomi

Indonesia juga telah mengimplementasikan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang berfokus kepada insentif bisnis dan dukungan terhadap UMKM.

"Dengan menjamin inklusivitas, kita akan dapat membangun masyarakat yang berdaya tahan lebih kuat setelah pandemi,” tutur Menko Airlangga.

BACA JUGA:  Ini Dia Nama Pj Gubernur DKI Gantikan Anies Baswedan

Sebagai hasilnya, ekonomi Indonesia mampu tumbuh di kisaran 5,01% pada Kuartal I – 2022, lebih baik daripada Tiongkok (4,8 persen), Jerman (4,0 persen), Korea Selatan, (3,1 persen), dan Singapura (3,4 persen).

Pertumbuhan yang kuat juga didukung oleh stabilnya inflasi, yang tercatat sebesar 0,95 persen (mtm) dan 3,47 persen (yoy) pada April 2022.

Angka tersebut masih dalam rentang target 3±1 persen (yoy) di tengah kenaikan harga komoditas pangan dan energi dan kenaikan inflasi di beberapa negara.

“Neraca perdagangan masih mencatatkan surplus dalam 23 bulan berturut-turut, termasuk nilai tukar dan IHSG masih kuat, dan rasio utang eksternal Indonesia terhadap PDB masih berada di level aman," jelasnya.

Ketua Umum Partai Golkar mengatakan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi dan meraih pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, Pemerintah meyakini bahwa kuncinya adalah dengan memperkuat UMKM.

Dalam sejarah terjadinya berbagai krisis finansial global, UMKM telah terbukti tangguh menjadi penyokong perekonomian nasional.

Kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan PDB tercatat mencapai 60,51 persen dengan kemampuan menyerap tenaga kerja mencapai 97 persen dari total tenaga kerja nasional.

Selain itu, UMKM juga memainkan peranan penting untuk meningkatkan investasi dan ekspor Indonesia.

Total investasi sektor ini mencapai 60,42 persen dari total investasi Indonesia dan berkontribusi sebesar 15,65 persen kepada ekspor non migas nasional.

"Akselerasi digitalisasi untuk membantu pemulihan dan perkembangan UMKM," pungas Airlangga Hartarto. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co