GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot pada perdagangan, Senin (23/5).
Pada pembukaan perdagangan, IHSG menghijau ke 6.939 dan akhir sesi pertama merosot 1,10 persen menjadi 6.841.
Associate Director Of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus menuturkan nilai transaksi dari perdagangan itu mencapai Rp 8,8 triliun.
Dia mengatakan IHSG dan bursa regional Asia secara bersamaan bergerak melemah.
Pasar terseret lesunya pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) imbas sikap Federal Reserve (The Fed) yang agresif menaikkan suku bunga acuannya.
Hal itu dilakukan dalam rangka menekan laju inflasi yang di atas 8 persen.
"Pasar memandang kebijakan tersebut akan menghambat proses pemulihan ekonomi global," kata dia dalam risetnya.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang direncanakan esok hari.
Hal ini membuat sikap pelaku pasar cenderung wait and see akan kebijakan moneter yang diambil oleh Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri.
Sepanjang sesi pertama, investor asing melakukan penjualan bersih di seluruh pasar sebesar Rp 55 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar antara lain BBNI, BBCA, INCO, ASII, dan AMR.
Selanjutnya, beberapa saham yang mengalami penjualan bersih terbesar di antaranya BBRI, PTBA, ADRO, ADMR, dan ITMG.
Sementara itu, saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar NFCX, PEGE, PNSE, AHAP, dan MITI.
Adapun saham-saham yang mengalami penurunan terbesar PGJO, BEBS, SAMF, NZIA, dan BSML.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News