Labamu Ramaikan Ajang IFBC di BSD, Banyak yang Tertarik!

GenPI.co - Aplikasi keuangan quote to cash dan standar prosedur pembayaran Labamu menyedot perhatian pengunjung saat berpartisipasi di ajang pameran Info Franchise dan Business Concept 2022 (IFBC)

Hal itu terlihat dari antusias pengunjung yang silih berganti mengunjungi stand booth Labamu di event tersebut.

Sebagai informasi, IFBC berlangsung di ICE BSD, Tangerang, senak 17 sampai 19 Juni 2022.

BACA JUGA:  Pemanfaatan Media Penting Bagi Kemajuan UMKM, Kata Auri Jaya

"Mampir ke sini untuk tahu tentang Labamu, terus download aplikasinya dan diajari cara penggunaannya, ternyata mudah," ujar pelaku usaha brand Hei Choko Hesti saat mengunjungi booth, Minggu (19/6).

Hesti menjelaskan bahwa aplikasi Labamu sangat bagus dan fiturnya membantu para pelaku usaha, khususnya UMKM.

BACA JUGA:  Lemari Kopi Tempat Nongkrong Asyik BSD, Es Kopinya Mantul

Aplikasi Labamu ini bisa membantu para pelaku UMKM mencatat hasil penjualan dengan mudah dan rapi.

Aplikasi ini juga memudahkan para pengusaha untuk mempromosikan produk penjualan.

BACA JUGA:  Tingkatkan Penjualan, UMKM Makanan Lokal Disarankan Jemput Bola

"Ternyata menggunakan aplikasi ini tidak ada bayar apa pun, gratis" kata Hesti.

Hal senada juga disampaikan oleh pemilik dari bisnis MTH Food dengan brand Makaroni Nampol Haryono.

Haryono mengaku sudah menggunakan aplikasi Labamu dan merasakan manfaatnya, terutama saat membuat penawaran harga dan mengirimkan invoice ke customer.

"Membuat analisis laporan keuangan, sehingga jadi lebih rapi. Platform Labamu ini sangat mengerti akan kebutuhan pelaku usaha khususnya UMKM," kata Haryono.

Sementara itu, Direktur Labamu Arnold Sebastian Egg mengajak pelaku usaha UMKM untuk memanfaatkan fitur aplikasi Labamu.

Arnold menjelaskan bahwa aplikasi Labamu memang hadir memberikan solusi bagi UMKM untuk meningkatkan performa usaha, terutama dalam memanfaatkan teknologi yang ada yang mudah digunakan.

Dia mengatakan, banyak pengusaha UMKM di Indonesia yang punya produk luar biasa yang bisa di jual di modern trade.

Namun, mereka susah untuk mengontrol jumlah penjualan yang sudah ada serta isu pembayaran yang mungkin masih belum terkondisikan secara baik.

"Kami di Labamu akan membantu hal-hal tersebut, " kata Arnold. (*)