GenPI.co - Kenaikan harga telur ayam ini mendapat banyak keluhan dari para pedagang di Pasar Palmerah, Jakarta Barat.
Salah satu pedagang Abdul Muiz (34) mengungkapkan kenaikan harga telur sangat tidak masuk akal sejak beberapa minggu terakhir.
"Sejak minggu lalu harga telur terus naik, sampai hari ini harga Rp 32 ribu per kilogram," jelas Abdul kepada GenPI.co, Selasa (24/8).
Menurutnya kenaikan harga ini tidak hanya membuat pembeli berkurang, tapi juga modal pedagang tidak mencukupi.
Abdul mengaku, berusaha mengurangi harga telur setiap mengalami kenaikan. Namun, hal tersebut justru membuat dia tidak mendapat untung.
"Sempat ngurangi biar pembeli tetep berdatangan, tapi kalau naik terus saya yang rugi. Susah banget jualan," tuturnya.
Sebelumnya, harga telur mulai dari Rp 27 ribu per kilogram menjadi Rp 29 ribu. Kemudian naik menjadi Rp 30 ribu hingga Rp 32 ribu per kilogram.
"Ini harga telur ayam termahal sepanjang masa, ya, semoga tidak berlangsung lama," tuturnya.
Dia berharap ada tindakan secara cepat dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan harga telur ayam tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News