GenPI.co - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Cangcomak Salmi Sufraini harus melewati berbagai jalan berliku sebelum produk-produknya diterima pasar.
Dia harus bersaing dengan snack camilan kacang Lebaran yang lain dan pemasaran offline.
Mengetahui pasarnya sangat segmented, Salmi pun mencari akal agar produknya diterima calon pelanggan.
Salah satunya ialah dengan memaksimalkan marketplace atau berjualan secara online.
“Setelah dilihat lagi (memasarkan offline, red) dirasa kurang, saya lebih pilih berjualan online saja. Malah sekarang perbandingannya di online 60 persen, offline 40 persen” ucap Salmi.
Salmi pun mengaku merasakan banyak kemudahan ketika berjualan via online.
Salah satunya ialah pengiriman dan pembayaran yang lebih cepat.
“Ada order, kirim barang, mereka confirm, uang cair. Memang nggak besar, tetapi perputaran cepat. Barang nggak numpuk banyak, nggak kemakan expired,” sambung Salmi.
Menyadari berjualan di online sangat prospektif, Salmi menyiapkan anggaran untuk marketing.
Dia pun selalu up to date dengan promo terbaru, seperti tanggal kembar dan promo yang sedang berlangsung.
“Online kami ada di semua marketplace. Nggak modal, kan? Tinggal taruh foto doang. Setelah taruh barang, kita ngiklan, ada effort. Misalnya, Rp 50 ribu seminggu,” kata Salmi.
Salmi juga merekrut karyawan untuk mengurus konten media sosial Cangcomak.
Dalam menjalankan Cangcomak, Salmi memberdayakan tiga karyawan perempuan di sekitarnya. Ada yang bertugas untuk produksi, tim packing, dan sales promotion girl (SPG).
Berbagai persaingan mengharuskan Salmi memperluas relasi. Dia pun mendaftar BRILianpreneur 2022.
Pada kesempatan itu, Salmi berkesempatan untuk business matching dengan calon buyer dari Malaysia.
“Walaupun belum ada rezeki dari situ, sudah ada pengalaman,” ujar Salmi.
Meski belum menembus pasar ekspor, produk Cangcomak kini sudah tersebar ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Medan, Riau, Padang, Kalimantan, Maluku Utara, Makassar, Jawa, dan Bali.
Salmi mengaku omzet UMKM Cangcomak paling sedikit Rp 5 juta sebulan. (bertin akbarisa)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News