GenPI.co - Pemilik Rolupat Batik dan Butik Henny Christiningsih memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan penjualan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Selain itu, dia juga membuka outlet di Jalan Paus Nomor 84B, Rawamangun, Jakarta Timur (Jaktim).
Toko tersebut bisa menjadi rujukan bagi siapa pun yang ingin mencari batik khas Indonesia.
“Di sini semua ada, mulai Jawa, Solo, Cirebon. Mau yang autentik atau modern, kain, atau baju ada semua,” ucap Henny.
Henny Christiningsih ikut turun tangan menangani masalah yang dialami UMKM karena kecintaannya terhadap batik.
Pada saat itu, dia menilai daya beli masyarakat Indonesia terhadap produk-produk UMKM masih kurang.
“Saya merangkul pemerintah. Kebetulan saya dengan BRI kami dibantu allowance-nya untuk meningkatkan ekonomi UMKM karena kami beli putus,” ucap Henny.
Skema beli putus terbilang sama-sama menguntungkan. Henny bisa mempertemukan UMKM dan buyer sekaligus.
Sementara itu, UMKM langsung mendapat uang penjualan. Di sisi lain, pembeli juga langsung mendapatkan barang yang ready stock.
Henny sendiri tidak mematok harga terlalu tinggi. Dia mengaku mendapatkan keuntungan antara 30-50 persen dari penjualan UMKM binaannya.
“Saat pandemi, UMKM kalau dibeli seratus sudah senang, apalagi langsung ada uangnya. Jadi, dia bisa produksi lagi,” ucap Henny.
Henny juga tidak memungkiri pandemi covid-19 membuat dirinya harus menutup penjualan offline.
Henny dan tim Rolupat lantas menggencarkan penjualan lewat online, seperti di Shopee, Tokopedia, dan Blibli.
“Saya ingin juga batik dikenal anak muda. Kalau penjualan online, kreativitas dari para pelaku UMKM menjadi hal penting,” kata Henny.
Hingga kini, Henny membuka kesempatan lebar bagi para pelaku UMKM yang ingin bergabung dan menjual produknya di Rolupat.
“Kami melakukan penjualan melalui online dan kami juga bekerja sama dengan e-commerce dan jualan secara live,” ucap Henny. (bertin akbarisa)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News