GenPI.co - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) membukukan kinerja keuangan yang positif pada kuartal kedua 2023.
Adapun pendapatan terus bertumbuh pada lima semester terakhir. Indosat mencatatkan total pendapatan Rp 24,7 triliun pada semester I 2023 atau meningkat 10 persen dibanding tahun lalu (yoy).
Pertumbuhan pendapatan yang solid itu dipengaruhi oleh kinerja positif dari semua lini bisnis perusahaan.
Rincian pendapatannya adalah Selular naik 8,4 persen; Multimedia, Data Communication, and Internet (MIDI) naik 15,7 persen; layanan Telekomunikasi Tetap naik 25,9 persen (yoy).
President Director and CEO IOH Vikram Sinha menyebut kinerja perusahaan selama semester I 2023 dengan hasil yang menggembirakan.
Menurut dia, pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh karyawan yang didukung oleh para mitra dan pemegang saham dalam mencapai tujuan bersama yaitu memberdayakan Indonesia.
"Percepatan integrasi jaringan dengan teknologi Multi Operator Core Network (MOCN) mulai menunjukkan hasilnya," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (28/7/2023).
Dia mengatakan percepatan integrasi MOCN yang dikombinasikan dengan strategi Go-to-Market, membawa IOH pada jalur yang tepat dalam memberikan pengalaman terbaik kepada seluruh pelanggan.
"IOH ingin terus menjadi kolaborator utama dalam mempercepat transformasi digital Indonesia untuk membuka peluang tanpa batas dan memaksimalkan potensi yang ada di masyarakat," tuturnya.
Indosat pun mencatat pertumbuhan total pelanggan berkualitas sebesar 4 persen atau 3,8 juta (yoy) menjadi 100 juta.
Seluruh peningkatan layanan tersebut ditopang oleh lebih dari 215 ribu total BTS pada semester I 2023 yang meningkat 8,5 persen (yoy), dengan 167 ribu merupakan BTS 4G.
Selanjutnya, pertumbuhan kinerja top-line yang solid mampu menghasilkan peningkatan EBITDA yang kuat sebesar 24 persen (yoy) menjadi Rp 11,4 triliun, dengan marjin EBITDA mencapai 46,1 persen pada semester pertama 2023.
Adapun Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk tercatat sebesar Rp 1,9 triliun. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News