GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perekonomian Indonesia tumbuh di luar ekspektasi, baik prediksi berbagai analis maupun lembaga.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 51,7 persen secara year on year (yoy) pada kuartal kedua 2023.
Indonesia pun berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen selama tujuh kuartal beruntun.
“Kita punya kemampuan untuk resiliensi yang kuat,” tegas Airlangga dalam pembukaan The 30th Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 di Tangerang, Banten, Kamis (10/8).
Airlangga menuturkan gross national income (GNI) per kapita Indonesia berada di angka USD 4.580.
Pendapatan per kapita Indonesia diharapkan mencapai USD 5.500 pada akhir 2024.
“Oleh karena itu, hari ini Sekjen OECD datang ke Jakarta. Minat Indonesia menjadi anggota OECD sangat direspons positif. Indonesia merupakan negara Asia Tenggara yang sudah menyatakan minat masuk OECD,” kata Airlangga.
Salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2023 ialah industri pengolahan.
Sektor itu mampu tumbuh sebesar 4,88 persen (yoy) dengan kontribusi sebesar 18,25 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Industri alat angkutan juga menunjukkan catatan positif dengan pertumbuhan mencapai 9,66 persen.
Sektor tersebut berkontribusi sebesar 1,42 persen terhadap PDB Indonesia. Industri alat angkutan juga selalu mencatatkan pertumbuhan positif selama sembilan kuartal berturut sejak kuartal kedua 2021 sampai kuartal kedua 2023.
“Backbone-nya ialah industri otomotif,” ucap Airlangga. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News