Airlangga Hartarto: Ekonomi Digital Indonesia 40 Persen di ASEAN

25 Agustus 2023 20:00

GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan jumlah startup di Indonesia merupakan yang terbesar ketiga di Asia.

Oleh karena itu, dia berharap Digital Economic Agreement Framework (DEFA) bisa meningkatkan ekonomi digital di Indonesia.

“Adanya DEFA diharapkan angkanya menjadi double, menjadi USD 2 triliun di tahun 2030 dan Indonesia ini 40 persen dari ekonomi digital ASEAN. Itu angkanya bisa naik,” kata Airlangga Hartarto kepada kepada awak media usai Symposium on Digital Economy and Sustainability, Kamis (24/8) di Jakarta.

BACA JUGA:  Airlangga Hartarto Pede Investasi di KEK Kendal Memelesat

Airlangga juga berkesempatan mendengarkan dan berdiskusi dengan para pendiri start-up yang dimoderatori oleh Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kemenko Perekonomian Rizal Edwin. Diskusi tersebut membahas berbagai hal antara lain inovasi, akses pendanaan, dan digital talent.

Airlangga juga menjelaskan digital talent menjadi perhatian Pemerintah dan Pemerintah telah memiliki program retraining dan reskilling untuk digital talent, termasuk mendorong Digital Hub atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Digital yang terdapat di Nongsa Digital Park di Batam. 

BACA JUGA:  Airlangga Hartarto Berharap DEFA Tingkatkan Ekonomi Digital 2 Kali Lipat

Pemerintah mengundang beberapa data center untuk masuk di KEK tersebut. Indonesia juga terus mendorong dibangunnya co-working space sehingga anak muda bisa mulai berusaha dalam sebuah ekosistem yang akan dibangun.

“Pemerintah berharap adanya program-program pengembangan talenta digital dapat menjadikan backbone IT tidak di negara lain, tetapi di Indonesia,” kata Menko Airlangga.

BACA JUGA:  Airlangga Hartarto: UMKM Pulih Lebih Cepat Setiap Periode Krisis

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan digitalisasi tidak hanya tentang device. 

Edi menyampaikan bahwa digitalisasi juga tentang perubahan pemahaman terhadap sistemnya untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia.

Simposium yang juga membahas tentang pembangunan berkelanjutan tersebut juga membahas tentang penerapan ekonomi hijau. 

ASEAN dapat menciptakan lebih dari 5 juta lapangan kerja baru yang terkait dengan bisnis dan industri ramah lingkungan, yang berpotensi memberikan kontribusi hingga 8 persen terhadap PDB pada tahun 2030. 

Delapan dari sepuluh negara anggota ASEAN telah menetapkan target net-zero yang mencakup tahun 2050 hingga 2065.

Airlangga bersama Presiden ERIA Prof. Tetsuya Watanabe dalam simposium tersebut juga meluncurkan Digital Innovation and Sustainable Economy Center (DISC).

DISC merupakan platform virtual dan fisik bagi para pembuat kebijakan, dunia usaha, dan akademisi profesional serta organisasi untuk bertransformasi menuju keberlanjutan berbasis digital.

“Peluncuran DISC menandai titik penting dalam perjalanan ASEAN menuju masa depan yang berdaya secara digital. Kami berkomitmen untuk mendorong kolaborasi dan inovasi yang akan membuka jalan bagi ASEAN yang sejahtera dan berkelanjutan,” kata Prof. Tetsuya Watanabe Presiden ERIA. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co