GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan banyak sasaran yang ingin dicapai Indonesia pada 2045.
Di antaranya IALAH memiliki PDB Nominal sebesar USD 9,8 triliun, dengan GNI per kapita USD30.300.
Target lainnya ialah porsi penduduk middle income sebesar 80 persen, kontribusi industri manufaktur pada PDB mencapai 28 persen, dan penyerapan 25,2 persen tenaga kerja.
Menurut Airlangga Hartarto, pertumbuhan ekonomi yang sebesar lima persen per tahun tidak cukup.
“Jadi, kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,” tutur Airlangga.
Menurut dia, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
Airlangga menjelaskan Indonesia juga mempunyai berbagai modal untuk mencapai visi tersebut, yaitu sumber daya manusia yang mendekati puncak bonus demografi, yang hanya bisa kita peroleh dalam 13 tahun ke depan dan hanya akan terjadi sekali dalam sebuah peradaban bangsa.
“Oleh karena itu, kita tidak bisa hanya menunggu ataupun kita pasif. Kita harus aktif agar bonus demografi yang 13 tahun ini bisa kita capai,” ujar Menko Airlangga.
Selanjutnya modal sumber daya alam yang sangat besar, seperti 125,57 juta hektar Kawasan Hutan, cadangan sumber daya energi mineral, hingga potensi energi terbarukan mencapai 3,716 GW.
Pemerintah juga menggencarkan pembangunan infrastruktur yang dirancang secara komprehensif melalui Program dan Proyek Strategis Nasional di seluruh wilayah Indonesia.
Indonesia juga turut aktif berperan dalam kerja sama internasional. Tahun 2022, Indonesia berhasil menyelenggarakan G20 yang menghasilkan 226 proyek multilateral dan 140 proyek bilateral dan dilanjutkan tahun 2023 dengan Keketuaan ASEAN.
Saat ini Indonesia juga sedang dalam proses aksesi untuk dapat bergabung dengan OECD, sebagai salah satu ikhtiar mempercepat transformasi kita menjadi negara maju. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News