GenPI.co - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sering kali dihadapkan pada masalah permodalan.
Pemerintah Kota Bandung, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ombudsman RI, dan BRI pun menyosialisasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sosialisasi tersebut untuk memberikan informasi kepada para pelaku usaha agar lebih mengetahui perkembangan UMKM.
Kepala OJK Regional II Jawa Barat Indarto Budiwitono mengatakan sudah menjadi tugas pihaknya untuk memberikan edukasi dan sosialisasi tentang keuangan kepada para pelaku usaha.
"Tugas OJK itu mengatur dan mengawasi jasa keuangan. Selain itu juga melindungi konsumen. Salah satunya sosialasi dengan KUR ini," ujarnya, Jumat (15/9/2023).
Indarto menyebut OJK memiliki kegiatan 3 tahun sekali untuk melakukan survei dan inklusi keuangan.
Targetnya, pada tahun 2025 nilai inklusi harus mencapai 90 persen dan literasi keuangan 70 persen.
"Maka dengan kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk terus mengedukasi terkait keuangan," katanya.
Regional Micro Banking Head BRI Regional Office Bandung Arif Hartoyo menambahkan, pihaknya terus memberikan peluang untuk para pedagang dalam upaya menyejahterakan pelaku usaha.
"Contohnya setiap hari kita berkeliling di Pasar Kosambi. Kita berikan sosialisasi kepada pedagang untuk memberikan layanan KUR dan kegiatan lainnya," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandung, Rajasa Pimpinan Berutu mencatat jumlah pelaku UMKM dan Koperasi di Kota Bandung mencapai 140 ribu.
Ia mengatakan, pelaku usaha binaan Dinas KUMKM, terdaftar Sistem Informasi Kewirausahan yang Terintegrasi (Sirkuit) melalui sirkuit.bandung.go.id terdata 10 ribu pelaku usaha.
"Tiap tahun pendampingan 1.000 pengusaha. Alhamdulilah, peningkatan untuk omzetnya lumayan, mencapai 54 persen. Ini tiap tahun berganti pelaku UMKM," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News