GenPI.co - PT PLN (Persero) sepakat melakukan kerja sama dengan dua perusahaan besar energi bersih asal China.
Kesepakatan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam event Indonesia-China Business Forum (ICBF) di Beijing, China.
Kerja sama kedua belah pihak untuk mengembangakan energi baru terbarukan (BET).
PLN mengambil peran penting dalam peningkatan investasi antara China dan Indonesia dalam sektor energi untuk mendukung komitmen pemerintah dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia.
PLN menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan State Grid Corporation of China (SGCC) dan Trina Solar China dalam pengembangan smart grid sebagai backbone kelistrikan energi bersih di Indonesia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN merasa terhormat dengan kolaborasi bersama perusahaan-perusahaan energi kelas dunia yang ada di China.
Darmawan menyebut kerja sama dengan SGCC merupakan wujud kolaborasi bersama untuk dapat bergerak maju dalam transisi energi.
"SGCC dan PLN dapat saling memperkuat satu sama lain. Bersama-sama kita akan membangun jalur transmisi supergrid ramah lingkungan, smart grid, dan memperluas kemitraan ke depan," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (18/10/2023).
Kerja sama antara PLN dan SGCC juga mencakup studi bersama dalam pemanfaatan energi terbarukan, penyimpanan tenaga listrik, integrasi jaringan listrik hingga manajemen jaringan cerdas untuk meningkatkan sistem tenaga listrik yang andal, berkualitas dan ekonomis.
Tidak hanya dengan SGCC, kerja sama PLN juga dilakukan dengan investor asal China lainnya, yaitu Trina Solar.
"Trina Solar ini perusahaan terkemuka dengan teknologi masa depan. Kami telah meluncurkan joint venture manufaktur Solar PV. Kami akan memperluas kapasitas dan produksi untuk memasok pasar Solar PV skala besar di Indonesia," ujarnya.
Selain itu, PLN juga meneken tujuh MoU lainnya antara lain dengan The Export-Import Bank of China, Sinosure, Bank of China, Industrial and Commercial Bank of China, State Development & Investment Corp. Ltd, Huawei Tech Investment, dan China Energy International Group.
Dari MoU itu mencapai total nilai valuasi kerja sama, termasuk pendanaan, sebesar lebih dari USD 54 miliar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News