GenPI.co - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berdampak pada permintaan kebutuhan uang di Kota Solo, Jawa Tengah.
Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan permintaan uang menjelang Pilpres 2024 naik sekitar 5%.
"Memang di bulan-bulan pelaksanaan pemilu itu, ada peningkatan permintaan uang. Kami hanya memantau permintaan dari bank karena distribusi uang itu melalui bank," kata dia, Rabu (13/12).
Joko menjelaskan kenaikan permintaan uang ini berkaca pada Pemilu 2019 lalu.
Menurut dia, peningkatan permintaan uang ini tidak terlalu mencolok.
"Dari data pelaksanaan (Pemilu) di 2019 itu terjadi peningkatan 5% permintaan uangnya. Ini waktunya juga tidak panjang 5% terhadap normalnya,” papar dia.
Adapun uang ini banyak dipakai kepentingan kampanye para peserta pemilu seperti calon legislatif hingga calon presiden dan calon wakil presiden.
Namun demikian, tidak semua permintaan uang ini berbentuk kartal atau tunai, melainkan ada yang transfer.
"Tidak semuanya tunai. Ada yang transfer. Yang paling terlihat memang kalau indikator kami penarikan uang. Biasanya setelah dilakukan masa kampanye memang akan ada peningkatan aktivitas tadi," imbuh dia.
Menurut dia, uang ini secara khusus dipakai untuk membeli kaus kampanye, memasang iklan, alat peraga, reklame, hingga menggelar berbagai event.
“Jadi ini sebenarnya yang menambah aktivitas ekonomi. Jadi kalau di dalam PDB (Produk domestik bruto) dan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), itu masuknya LNPRT (Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga),” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News