Masyarakat Tetap Belanja, Penjualan Retail di AS Meningkat Tajam pada Desember 2023

30 Januari 2024 21:30

GenPI.co - Masyarakat Amerika Serikat (AS) meningkatkan belanja mereka di toko retail pada bulan Desember, menutup musim belanja liburan dan tahun ini dengan nada optimis dan menandakan bahwa masyarakat tetap cukup percaya diri untuk tetap berbelanja dengan bebas.

Dilansir AP News, penjualan ritel meningkat 0,6% di bulan Desember dari kenaikan 0,3% di bulan November, Departemen Perdagangan melaporkan pada hari Rabu.

Karena pengeluaran konsumen menyumbang hampir 70% perekonomian AS, laporan tersebut menunjukkan bahwa konsumen akan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini.

BACA JUGA:  Mendag Zulhas Sebut Pentingnya Transaksi Digital di Sektor Retail

Di antara keseluruhan pembelian retail bulan lalu, penjualan di toko-toko yang menjual barang umum naik 1,3%.

Penjual pakaian dan aksesoris melaporkan kenaikan 1,5%, begitu pula penjual online.

BACA JUGA:  HIPPINDO Resmi Gelar Indonesia Retail Summit 2022

Sebaliknya, bisnis furnitur dan perabot rumah tangga turun 1%, mencerminkan pasar perumahan yang sedang mengalami kesulitan. Penjualan di restoran tidak berubah pada bulan Desember.

Para ekonom memperkirakan konsumen akan menarik kembali belanjanya dalam tiga bulan terakhir tahun ini karena beban hutang dan tunggakan kartu kredit serta tabungan yang lebih rendah.

BACA JUGA:  Harapan Zulkifli Hasan di Kegiatan Indonesia Retail Summit 2022

Namun terlepas dari tantangan-tantangan tersebut, seiring dengan tingginya biaya pinjaman, kondisi kredit yang lebih ketat, dan kenaikan harga, belanja rumah tangga didorong oleh pasar kerja yang kuat dan kenaikan upah.

Peningkatan pembelian yang sehat pada bulan lalu juga menyoroti adanya kontradiksi di jantung perekonomian.

Survei menunjukkan bahwa masyarakat Amerika merasa buruk terhadap perekonomian secara keseluruhan dan jengkel dengan meningkatnya biaya makanan, sewa, mobil dan barang-barang lainnya selama dua tahun terakhir.

Namun kuatnya belanja negara-negara tersebut menunjukkan kepercayaan terhadap perekonomian dan keuangan mereka.

Inflasi telah menurun secara signifikan sejak mencapai puncaknya pada 9,1% pada pertengahan tahun 2022. Namun biaya masih bisa membengkak.

Harga energi dan perumahan yang lebih tinggi mendorong inflasi AS secara keseluruhan pada bulan Desember, sebuah tanda bahwa upaya Federal Reserve untuk memperlambat inflasi ke target 2% kemungkinan akan tetap mengalami hambatan.

“Konsumen AS terus bertahan dengan baik, yang merupakan hal positif bagi perekonomian,” kata Larry Tentarelli, kepala strategi teknis di Blue Chip Daily Trend Report.

Namun Tentarelli mengatakan data terbaru, bersama dengan tanda-tanda terkini lainnya bahwa perekonomian secara keseluruhan tetap solid, mengurangi kemungkinan bahwa Federal Reserve akan segera menurunkan suku bunganya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co