GenPI.co - Revitalisasi Terminal Leuwipanjang di Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi percontohan supaya diterapkan di terminal lain di Indonesia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan Terminal Leuwipanjang kini mempunyai konsep mixed use dengan fasilitas yang semakin modern dan kekinian.
Terminal ini memiliki area tunggu penumpang, area bus, fasilitas mesin cetak tiket elektronik, papan informasi, hingga area UMKM dan kantor Samsat.
"Terminal Leuwipanjang dengan luas sekitar 30.000 meter persegi ada contoh mixed use yang pertama di Indonesia dan ini akan menjadi contoh di terminal seluruh Indonesia. Salah satu yang dipelopori juga tiketing yang sudah menggunakan e-ticket," kata Budi, Sabtu (3/2).
Budi membeberkan mixed used adalah upaya mengubah konsep terminal yang dulu hanya untuk naik turun penumpang, kini menjadi simpul transportasi, pendorong, dan penggerak perekonomian.
Terminal ini juga bisa difungsikan sebagai wadah kegiatan sosial dan seni budaya.
Nantinya di Terminal Leuwipanjang tersedia bus listrik yang akan dioperasikan melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah Jawa Barat.
Peresmian revitalisasi Terminal Leuwipanjang berbarengan dengan revitalisasi Terminal Banjar.
Menurut dia, keduanya adalah contoh terminal yang berfungsi dengan dengan baik dan produktif.
"Ribuan orang turun dan naik dari kedua terminal ini, dan kita mengerti bahwa Bandung dan Banjar adalah dua kota yang sangat penting dan kita (harus) support untuk angkutan massal perkotaan dan antarprovinsi,” papar dia.
Terminal Tipe A Leuwipanjang menjadi milik Kementerian Perhubungan sejak diserahkan Pemkot Bandung pada tahun 2019 lalu.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News