Warga Amerika Serikat Telah Membebani Diri dengan Utang Kartu Kredit

06 Februari 2024 18:50

GenPI.co - Meskipun perekonomian secara umum sehat, kantong warga Amerika Serikat telah menghabiskan tabungan mereka dan saldo kartu kredit mereka meningkat setelah berjuang melawan inflasi selama lebih dari dua tahun.

Para ahli khawatir bahwa anggota kelompok ini, sebagian besar warga Amerika yang berpendapatan rendah dan menengah, yang cenderung menjadi penyewa, akan mengalami ketertinggalan utang dan dapat menghadapi kemunduran lebih lanjut dalam kesehatan keuangan mereka di tahun mendatang.

Dilansir AP News, terutama mereka yang baru saja membayar utang mereka, kembali melunasi pinjaman mahasiswa.

BACA JUGA:  Kredit Pintar Tingkatkan Literasi Keuangan Pelaku UMKM di Bandung

Perekonomian AS saat ini berkinerja lebih baik dibandingkan perkiraan sebagian besar perkiraan tahun lalu, sebagian besar berkat ketahanan konsumen,” tulis Shernette McLoud, ekonom TD Economics, dalam laporan yang diterbitkan Rabu.

“Namun, belakangan ini pengeluaran tersebut semakin banyak dibiayai oleh kartu kredit.”

BACA JUGA:  Top! 4 Prodi Unnes Raih Akreditasi Internasional

Orang Amerika memiliki lebih dari USD 1,05 triliun pada kartu kredit mereka pada kuartal ketiga tahun 2023, sebuah rekor, dan angka ini pasti akan bertambah setelah data kuartal keempat dirilis oleh Federal Deposit Insurance Corp.

Laporan terbaru dari perusahaan pemeringkat kredit Moody's menunjukkan bahwa tingkat tunggakan kartu kredit dan tingkat charge-off, atau persentase pinjaman yang diyakini bank tidak akan pernah dilunasi, kini berada jauh di atas tingkat tahun 2019 dan diperkirakan akan terus meningkat.

BACA JUGA:  Dorong Pertumbuhan Kredit, OJK Fokus Pada 4 Hal Ini

Metrik yang mengkhawatirkan ini bertepatan dengan tingkat suku bunga rata-rata pada kartu kredit bank sekitar 21,5%, tertinggi sejak Federal Reserve mulai melacak datanya pada tahun 1994.

“Secara keseluruhan, konsumen dalam kondisi kredit yang sehat. Namun, kenyataannya mulai ada tanda-tanda tekanan yang signifikan,” kata Silvio Tavares, presiden dan CEO VantageScore, salah satu dari dua sistem penilaian kredit utama di negara tersebut.

Sebagian besar analisis kesehatan keuangan Amerika cenderung menceritakan kisah dua konsumen.

Di satu sisi terdapat sekitar dua pertiga warga Amerika yang memiliki rumah dan mereka yang telah berinvestasi di pasar saham dan memiliki kinerja yang sangat baik.

Mereka umumnya memiliki tabungan yang diperlukan untuk menghadapi inflasi yang tinggi.

Tingkat kenakalan rumah keluarga tunggal masih mendekati titik terendah dalam sejarah dan harga rumah terus meningkat. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co