GenPI.co - Pasar murah hingga operasi pasar akan digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah demi menstabilkan harga komoditas pangan, terutama beras.
Sekretaris Daerah Jateng Sumarno mengatakan langkah ini dilakukan untuk menjaga kestabilan harga pangan.
"Upaya dari Pemprov Jateng, ada langkah-langkah operasi pasar dan pasar murah di Dinas Ketahanan Pangan untuk menjaga kestabilan," kata dia, Kamis (22/2).
Sumarno menjelaskan musim panen di Jateng mundur sehingga belum bisa berkontribusi mencukupi stok beras.
Pihaknya memperkirakan musim panen raya padi di Jateng akan terjadi pada April 2024.
Meskipun sebenarnya sudah ada beberapa daerah sentra beras yang panen.
"Kemarin sudah berdiskusi dengan Pak Pj (Pj Gubernur Jateng) bahwa ini kan sudah ada beberapa yang panen. Pak Pj mau mengadakan kegiatan panen di sentra-sentra (beras)," papar dia.
Di sisi lain, bencana banjir di Demak, Grobogan, dan Kudus, berdampak terhadap pasokan beras.
Sejumlah daerah ini diketahui merupakan sentra penghasil beras.
"Kondisi (banjir) di Demak itu ternyata dampaknya luar biasa. (Sawah) Yang tergenang hampir 2.000 hektare (ha). Terus yang di Grobogan ternyata juga banyak sekali yang tergenang malah lebih banyak lagi ada 5.000 ha," ungkap dia.
Meskipun begitu, Sumarno mengungkapkan dimungkinkan masih ada padi yang bisa diselamatkan setelah kebanjiran.
"Nanti padi-padi yang bisa dipanen akan dibantu Kementan. Kementan juga akan membantu, utamanya asuransi. Kedua, akan dibantu bibit. Kemarin bantuannya bibit itu hampir dua kali lipat dari lahan yang tergenang," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News