Kelola Sampah Plastik, Aqua Gandeng Pemulung Jadi Pelaku Industri Ekonomi

25 Februari 2024 02:00

GenPI.co - Aqua menggandeng para pemulung di Indonesia untuk menjadi pelaku industri ekonomi dalam mengelola sampah plastik.

Hal tersebut merupakan respons Aqua terhadap pemerintah Indonesia yang mencanangkan target Indonesia Bersih Sampah 2025, melalui 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen penanganan sampah pada tahun 2025.

Untuk mewujudkan target tersebut, berbagai inisiatif sudah dilakukan, termasuk meningkatkan edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah serta mendorong keterlibatan berbagai pihak dalam penanggulangan permasalahan sampah.

BACA JUGA:  Hadir di Indonesia, Teknologi AIRSCREAM Solusi Penanggulangan Sampah

Namun untuk mencapai target pengelolaan sampah 100 persen, masih dibutuhkan peran aktif berbagai pihak untuk menerapkan pengelolaan sampah yang strategis.

Berdasarkan studi The Economic, Social and Environmental Benefits of A Circular Economy in Indonesia, ekonomi sirkular merupakan salah satu solusi untuk menangani permasalahan sampah.

BACA JUGA:  Sampah Perayaan Tahun Baru di Bandung Capai 64 Ton

Berangkat dari potensi tersebut, Aqua sebagai salah satu mitra strategis pemerintah, menjalankan program #BijakBerplastik untuk mendukung penerapan ekonomi sirkular di Indonesia.

Dimulai sejak 2018, #BijakBerplastik memiliki tiga fokus utama yang menjadi pilar pendekatan ekonomi sirkular yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.

BACA JUGA:  Manuver Jitu WINGS Peduli, Gandeng ATMI Cikarang Kelola Sampah Plastik

Dalam pilar pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah pada inisiatif #BijakBerplastik, AQUA turut berkontribusi membangun unit bisnis daur ulang atau Recycling Business Unit (RBU).

Recycling Business Unit (RBU) merupakan model sosial bisnis daur ulang untuk mengolah kembali sampah botol plastik menjadi cacahan plastik yang merupakan bahan baku produk daur ulang.

Saat ini, pasokan bahan baku berupa recycled PET masih menjadi tantangan implementasi ekonomi sirkular dan daur ulang di Indonesia, oleh karenanya, para pelapak serta infrastruktur pengumpulan sampah seperti RBU yang dilengkapi dengan perangkat pendukungnya memegang peranan penting.

Hingga saat ini, Aqua telah mengembangkan dan mendampingi hingga enam unit RBU, termasuk RBU Tangerang Selatan.

Juleha atau yang akrab dipanggil Leha selaku koordinator operasional di RBU Aqua yang berada di Tangerang Selatan menuturkan bahwa wilayahnya memiliki misi mengelola sampah sebanyak-banyaknya untuk mengurangi timbulan sampah, khususnya di daerah Jabodetabek.

"Kami secara konsisten meningkatkan target pengumpulan sampah dan kemitraan kami. Per 2024, kami menargetkan 150 ton sampah terkumpul per bulan. Untuk pengumpulan sampah, kami telah bermitra dengan 500 pengepul sampah, 20 bank sampah, serta bekerja sama dengan sejumlah outlet makanan dan minuman, instansi pemerintah, sekolah serta beberapa outlet industri lainnya untuk mencapai target tersebut," ucap Leha dari rilis yang diterima GenPI.co, Sabtu (24/2)

Leha menambahkan, dalam perjalanannya kegiatan operasional RBU Tangerang Selatan terus bertumbuh.

Untuk mengumpulkan lebih banyak sampah plastik dan menjangkau lebih banyak pengepul, RBU telah memiliki satelit atau cabang RBU di Bekasi, Sukabumi dan Gunung Sindur.

"Kami melihat RBU lebih dari sekedar inisiatif keberlanjutan perusahaan, tetapi sebagai sosial bisnis yang terus bertumbuh. Dengan demikian, kami berharap RBU tak sekedar memberikan kontribusi bagi pengelolaan sampah, tetapi juga dapat mendorong pemberdayaan masyarakat sekitar," imbuh Leha.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu
Sampah Plastik   Sampah   Ekonomi   Pemulung   Aqua  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co