Tak Cuma untuk UMKM, Rumah BUMN Solo Punya Coworking Space Bisa Nugas hingga Kerja

30 April 2024 15:30

GenPI.co - Rumah BUMN Solo yang terletak di Jalan Adi Sucipto No 1B Solo, Jawa Tengah, tak cuma menjadi rumah bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Rumah BUMN Solo di bawah pengelolaan Bank BRI Cabang Slamet Riyadi Solo ini dilengkapi dengan fasilitas coworking space.

Menariknya, coworking space bisa diakses masyarakat umum dan tanpa biaya alias gratis. Coworking space ini makin nyaman karena dilengkapi berbagai fasilitas seperti ruang kerja hingga akses internet (wifi).

Koordinator Rumah BUMN Solo Wachid Sedyo Prakoso mengatakan Rumah BUMN Solo memiliki coworking space yang dapat digunakan untuk berkumpul dan berdiskusi dengan konsep sharing.

BACA JUGA:  Ada BRImo Bikin Perantau Bisa Transaksi di Mana Saja dan Kapan Aja

Coworking space ini tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh UMKM, tapi bisa pelajar, mahasiswa, dan pekerja atau komunitas,” kata dia, saat ditemui GenPI.co, Senin (29/4).

Wachid menjelaskan coworking space dilengkapi dengan berbagai ruang indoor dan outdoor. Setiap ruangan ditata seperti meja kerja yang komplet dengan stop kontak. Ruangan ini bisa dipakai untuk sekadar mengerjakan tugas sekolah, kuliah, dan bekerja.

BACA JUGA:  Manjakan Nasabah, BRI Slamet Riyadi Solo Hadirkan Mesin SSB di BRI24

Selain itu, ada pula 2 meeting room yang bisa digunakan untuk rapat. Masyarakat bisa memanfaatkan ruang rapat ini secara gratis. Akan tetapi, syaratnya adalah mengajukan surat dulu kepada pengelola Rumah BUMN Solo apabila hendak memakai ruangan ini untuk keperluan rapat. Rumah BUMN Solo juga memiliki fasilitas musala yang bisa dipakai untuk salat bagi yang muslim. 

“Yang mau diskusi bisnis atau nugas kuliah bisa ke sini. Buka mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB,” imbuh dia.

BACA JUGA:  Rumah BUMN Solo Dampingi UMKM Naik Kelas Go Digital hingga Tembus Pasar Ekspor

Wachid menyebut Rumah BUMN Solo berfungsi sebagai basecamp millennial sehingga kehadirannya untuk memfasilitasi generasi milenial, baik untuk bekerja ataupun berdiskusi. Komunitas pun juga diperbolehkan menggelar acara di sini.

Namun demikian, masyarakat perlu mendaftar menjadi member Rumah BUMN Solo terlebih dahulu supaya bisa mengakses berbagai layanan dan fasilitasnya. Cara daftarnya mudah, tinggal mengisi form yang ada di Instagram @rumahbumn.solo. Masyarakat tinggal melengkapi sejumlah syarat yang diperlukan.

“Cocok untuk mereka yang bekerja secara online atau remote working,” tutur dia.

Wachid menambahkan apabila tertarik untuk mendirikan UMKM, pengunjung juga bisa mengikuti berbagai program seperti Kelas UMKM setiap bulannya. Ada berbagai pelatihan dan pengembangan bisnis yang bisa diikuti UMKM di Rumah BUMN Solo ini.

Setidaknya ada 74.000 UMKM di Solo Raya dan sekitarnya yang menjadi anggota Rumah BUMN Solo. Mereka mendapatkan pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan bisnis hingga bisa go online, go digital, go modern, dan go global. Para pelaku UMKM ini rata-rata berusia 20-40 tahunan.

Di samping itu, Rumah BUMN Solo juga memiliki program pengembangan tersendiri bernama Kelas UMKM yang diselenggarakan setiap bulan. Materi yang disampaikan beragam, mulai dari digital marketing, laporan keuangan, hingga membuat produk. Menariknya, kelas ini tanpa biaya alias gratis.

Salah satu pengunjung, Masha, mengaku kerap mengunjungi Rumah BUMN Solo untuk mengerjakan tugas kuliah. Dia adalah mahasiswa sebuah kampus swasta di Jogja, tapi asal Kota Solo. 

“Pas libur kuliah ke sini atau pas tidak jadwal kuliahnya tidak terlalu padat, saya mengerjakan tugas di sini. Gratis, mbak, lumayan bisa menghemat,” terang dia.

Sementara itu, Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Slamet Riyadi Solo Agung Ari Wibowo banknya mengelola Rumah BUMN Solo yang terletak Jalan Adi Sucipto No 1B Manahan, Solo. Di tempat ini BRI memberikan edukasi hingga pendampingan untuk meningkatkan kelas UMKM khususnya di Kota Bengawan.

Agung membeberkan UMKM di bawah Rumah BUMN Solo dikelompokkan dibikin klaster berdasarkan jenis usaha. Usaha ini mulai dari ultra mikro hingga kecil. Misalnya, UMKM dikelompokkan mana yang industri, kerajinan, dan jasa. Setelah itu usaha ini dipilah lagi berdasarkan omzet yang didapat.

“Misalnya, industri kecil seperti ini mulai dari tata kelola, manajemen keuangan mendasar, produksi seperti apa, packaging. Ini inline nyambung ke KUR. Jadi, saat mereka naik kelas butuh permodalan karena omzet meningkat, otomatis harapan kami larinya ke dana ke kami (BRI),” kata dia saat diwawancara di kantornya, Senin (18/3) lalu.

Dalam pengelompokan klaster UMKM ini, Agung menerangkan posisi BRI seperti apa. Dia membeberkan kebutuhan mereka apa sehingga mudah mengkategorikan UMKM di Rumah BUMN Solo.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co